Berita Pidie
Apa Karya Terima Bendera Merah Putih dari Pj Bupati Pidie, Dikibarkan di Gunung Halimun Saat HUT RI
Untuk itu, kata Apa Karya, tim yang bertugas sebagai pengibaran Bendera Merah Putih tidak boleh euforia di Gunung Halimun.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Saifullah
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pejabat (Pj) Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto, MSi menyerahkan Bendera Merah Putih kepada mantan Menteri Pertahanan Gerakan Aceh Merdeka (Menhan GAM), Zakaria Saman atau Apa Karya di Pendopo Bupati Pidie, Kamis (11/8/2022).
Bendera Merah Putih tersebut diterima Apa Karya untuk selanjutnya diserahkan ke Tim Pidie Adventure.
Untuk diketahui, Tim Pidie Adventure akan melakukan ekspidisi guna mengibarkan Bendera Merah Putih yang mereka terima dari Apa Karya di Puncak Gunung Halimun dalam rangka memperingati HUT Ke-77 RI tanggal 17 Agustus 2022.
"Gunung Halimun banyak menyimpan sejarah bagi Aceh dan Indonesia yang tidak boleh dilupakan," kata Apa Karya dalam sambutannya di Pendopo Bupati Pidie, Kamis (11/8/2022).
Untuk itu, kata Apa Karya, tim yang bertugas sebagai pengibaran Bendera Merah Putih tidak boleh euforia di Gunung Halimun.
Kecuali itu, sebut Apa Karya, saat menjalankan tugas di Gunung Halimun, tentunya harus membawa bekal yang cukup, seperti beras untuk kebutuhan makan.
Baca juga: ‘Bek Lagee Tajok Lhoek Bak Itek’ Komentar Apa Karya Soal Calon Pj Gubernur Aceh
"Kalian anak muda, saya yakin kalian akan bisa melakukan misi itu,” tukas Apa Karya.
“Kalau kami ini kan sudah tua. Seperti saya, yang sebentar lagi sudah ke liang lahat," ucap Apa Karya yang berbicara dalam Bahasa Indonesia.
Ia menyebutkan, Pegunungan Seulawah yang namanya ditabalkan pada Pesawat Seulawah Agam atau Dakota RI-001 Seulawah, merupakan awal berdirinya perusahaan Airways dan merupakan cikal bakal dari lahirnya Garuda Indonesia Airways.
Pesawat itu kemudian diberi nama oleh Presiden RI pertama, Soekarno dengan nama Dakota RI-001 Seulawah.
"Kemudian ada Seulawah Dua. Makanya Gunung Seulawah itu banyak sejarah bagi Indonesia,” ucapnya.
“Jadi Jakarta jangan melupakan Aceh, ibarat kacang melupakan kulitnya. Sejarah Indonesia di Gunung Seulawah, bukan Bogor," tukas Apa Karya.
Baca juga: Eks Tripoli Mengadu ke Apa Karya Terkait Muzakir Manaf dan Abu Razak
Ia menambahkan, bagi nelayan yang tersesat di laut lepas, maka nelayan tidak sesat saat melihat gugusan puncak Gunung Seulawah.
"Jika bendungan di kawasan Seulawah terjadinya kabut, maka dipastikan akan turun hujan," ujarnya.(*)