Berita Pidie
Pemuda Pidie Olah Ban Bekas Menjadi Sandal
Satu ban bekas mampu menghasilkan tiga pasang sandal. Produksi sandal ini melalui beberapa tahapan, termasuk memilih kualitas ban.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Muhammad Nazar | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pemuda Gampong Labui, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie memanfaatkan ban bekas untuk diolah menjadi sandal.
Pemanfaatan ban bekas itu dilakukan dalam pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari.
"Ini program desa untuk memberdayakan masyarakat. Sehingga pemuda bisa membuat sandal untuk sendiri, keluarga dan saudara," kata Jupri ST salah satu insruktur kepada Serambinews.com, Senin (15/8/2022).
Ia menyebutkan, sandal tersebut merupakan barang habis pakai, yang penggunaan dilakukan setiap saat. Untuk itu, sudah sewajarnya hasil karya anak muda itu bisa menjadi usaha.
Sehingga, Jufri bisa mengembangkan usaha membuat sandal menjadi Industri Rumah Tangga. Sebab, untuk membuat sandal tidak perlu memiliki alat perlengkapan yang cukup.
"Seperti hari ini, kita hanya menyediakan satu mesin jahit, mesin gerenda, pisau, ban bekas dan tali tas bekas," jelasnya.
Ia menjelaskan, satu ban bekas mampu mengolah tiga pasang sandal. Produksi sandal harus dilalui tahapan, termasuk memilih kwalitas ban yang kondisi harus lembut dan tidak keras.
Menurutnya, pembuatan sandal tersebut yang dilakukan melalui program desa, hendaknya ada perhatian dari Pemkab Pidie. Artinya Pemkab melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Pidie harus mensupport kegiatan anak muda.
"Apalagi hasil produksi itu akan kita pasarkan. Mudah-mudahan pasar bisa menerima sandal hasil produksi kami. Sandal dari ban bekas hanya ada ditekuni di Bandung, Jawa Barat. Di Aceh saya rasa baru ini," pungkasnya.(*)
Baca juga: Aceh Kaya, Kenapa Juga Masih Miskin? Prof Mukhlis: Kemiskinan di Aceh Bukan karena Faktor Alam
Baca juga: Eksplorasi Minyak di Tamiang Berdampak pada Rusaknya Dinding Rumah dan Gangguan Kesehatan Warga