Berita Bireuen
Ratusan Siswa di Bireuen Isi Peringatan 17 Tahun MoU Helsinki dengan Zikir dan Doa
Perdamaian yang dirasakan seluruh elemen rakyat Aceh ini perlu dimaknai dengan rasa syukur agar pintu nikmat lainnya dibuka Allah SWT.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Ratusan siswa jenjang SMP, SMA maupun SMK serta para santri ikut zikir dan bersama bersama memperingati 17 tahun perdamaian Aceh atau MoU Helsinki di Masjid Agung Bireuen.
Para siswa dan lainnya bersama para pejabat, pegawai dan berbagai komponen lainnya duduk bersimpuh di dalam masjid, sebagian ada yang duduk di teras masjid.
Amatan Serambinews.com, sejak pukul 08.30 WIB, Senin (15/08/2022) para siswa berdatangan, ada yang menggunakan sepeda motor, jalan kaki dan ada juga menggunakan kendaraan pikap hadir ke masjid.
Mereka bersama para gurunya langsung masuk ke dalam masjid dan duduk bersama para pegawai, para pejabat mengikuti doa dan zikir bersama jajaran Pemkab Bireuen yang dilaksanakan Dinas Syariat Islam Bireuen.
Kegiatan diawali dengan zikir yang dipimpin Tgk Ridwan bersama beberapa lainnya. Kadis Syariat Islam Bireuen, Anwar SAg MAP mengatakan, kehadiran ratusan siswa, masyarakat dan berbagai unsur mengikuti zikir doa bersama dalam rangka memperingati 17 tahun MoU Helsinki perjanjian damai antara RI dan GAM.
Dalam kegiatan zikir dan doa dengan tema Perdamaian untuk Kemakmuran menghadirkan Tgk M Yusuf Hasan dari Aceh Utara sebagai penceramah. Pertemuan tersebut juga dihadiri pimpinan dan anggota DPRK Bireuen, unsur Forkopimda, para pejabat dan ratusan pegawai di lingkungan Pemkab Bireuen serta berbagai komponen lainnya.
Plh Bupati Bireuen, Ir Ibrahim Ahmad MSi diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir M Jafar MM dalam sambutannya antara lain mengatakan, perdamaian yang dirasakan seluruh elemen rakyat di Aceh, khususnya di Kabupaten Bireuen, saat ini perlu dimaknai dengan rasa syukur agar pintu nikmat lainnya dibuka Allah SWT.
Selain itu mengajak semua pihak untuk mengisi perdamaian ini dengan amalan-amalan kebaikan yang sebesar-besarnya.
Dijelaskan, setelah terlepas dari kungkungan konflik berkepanjangan ditandai dengan Kesepakatan Bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka, di Helsinki Finlandia, Aceh telah mampu keluar dari keterpurukan dan mampu bangkit perlahan menuju kesejahteraan.
“Saya mengajak semua pihak untuk bersinergi dan bahu membahu merawat perdamaian ini dengan sebaik-baiknya dan saya yakin, tidak ada seorangpun yang menginginkan konflik terulang lagi di Aceh,” ujarnya.
Ditambahkan, masa lalu menjadi cermin untuk membangun Aceh yang lebih baik, mari bersama membangun daerah ini, dengan berbuat sebaik mungkin demi kejayaan Aceh di masa mendatang sebagaimana tema kegiatan pada hari ini yaitu Melalui Peringatan Hari Perdamaian Aceh ke 17 Kita Perkuat Persatuan Guna Membangun Aceh yang Kuat dan Bermartabat, ujar Asisten II.
Ir Jafar mengharapkan, semoga melalui zikir dan doa bersama dapat memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, dan juga dapat memperkokoh persatuan serta terjalin hubungan silaturahmi diantara sesama serta memperkuat persatuan dalam rangka membangun Bireuen dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(*)
Baca juga: Sejenak Merenungi 17 Tahun Perdamaian Aceh Arti MOU Helsinki di Tengah Himpitan Kemiskinan