Berita Bireuen

Pemuda Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa di Tower Belakang Mapolsek Juli Bireuen

Satu lembar bendera merah putih ukuran 10 x 15 meter, Senin (15/08/2022) dikibarkan di bagian atas tower radio di belakang Mapolsek Juli Bireuen

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
Bendera merah putih raksasa atau ukuran besar, Senin (15/08/2022) sore dikabarkan di tower radio belakang Mapolsek Juli. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Satu lembar bendera merah putih ukuran 10 x 15 meter, Senin (15/08/2022) dikibarkan di bagian atas tower radio di belakang Mapolsek Juli Bireuen.

Bendera tersebut dikibarkan Forum Pemuda Juli Bireuen bersama unsur lainnya dalam rangka memperingati 17 tahun perdamaian Aceh. 

Amatan Serambinews.com, sebelum bendera.dikibarkan, puluhan pemuda Juli dengan sepeda motor dan beberapa minibus mengelilingi Bireuen.

Setiap sepeda motor terdapat satu bendera dan juga ikatan di kepala dengan merah putih. 

Usai keliling Bireuen, para pemuda di bawah koordinasi Forum Pemuda Juli memasuki halaman Kantor Camat Juli, mereka mengatur barisan, membentangkan bendera dengan memegang masing-masing ujung dan tepi kain bender, ada yang memegang ditengah, kiri dan kanan.

Kemudian bendera raksasa atau ukuran besar dilipat kembali dan dibawa ke tower yang berada di belakang Mapolsek Juli. 

Baca juga: VIDEO Viral Sambut HUT RI Tiktoker ini Gambar Burung Garuda Diwajahnya

Puluhan pemuda ikut serta, dua diantaranya, yaitu Musaddiq dan Saufa dipercayakan naik ke atas tower yang tingginya mencapai 72 meter.  

Bendera yang telah dilipat tersebut dinaikkan ke tower serta satu bendera ukuran kecil ikut dinaikkan. 

Kedua pemuda tersebut dengan peralatan lengkap termasuk helm kerja naik ke atas. 

Sementara puluhan warga lainnya termasuk dari Polsek Juli, Koramil Juli dan lainnya menunggu dibawah dengan mata tetap ke atas tower.

Pemasangan bendera baru selesai dilakukan menjelang pukul 18.00 WIB, sebelum turun mereka mengibarkan bendera tersebut dan juga satu bendera ukuran kecil. 

Setelah keduanya turun, semua lega apalagi saat ini mulai hujan gerimis dan juga disertai petir.  

Baca juga: Peringatan Damai Aceh di Aceh Timur Meriah, Gelar Pawai dan Pelantikan Jaringan Aneuk Syuhada Aceh

Ketua Forum Pemuda Juli, Nazar Juli mengatakan, pengibaran bendera di tiang tower adalah gagasan mereka
sejak lama, namun karena beberapa tahun terakhir suasana covid-19 maka rencana tersebut tidak dilaksanakan.

“Tahun ini covid-19 sudah mereda, maka rencana lama dilakukan kembali,” ujarnya. 

Menjawab gagasan atau ide dari siapa, Nazar Juli mengatakan, merupakan ide dan gagasan dari para pemuda, masyarakat hasil koordinasi dengan perangkat desa dan lainnya.

Ini sebagai wujud komitmen, merajut persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, guna untuk memperteguhkan perdamaian di provinsi paling barat Nusantara.

Ditambahkan, komitmen perdamaian dan juga memperingati 17 tahun perjanjian damai  dikemas dalam sebuah aksi pengibaran bendera merah putih.

“Kegiatan pengibaran bendera dilakukan sebagai cara kita memperingati 17 tahun Nota Kesepakatan Perjanjian Penandatangan MoU Helsinki dan  menyambut HUT RI Ke-77 tahun 2022,” ujarnya.

Baca juga: Merinding! Ini 5 Rekomendasi Film Tentang Kemerdekaan Indonesia, Cocok Nobar Jelang 17 Agustus 2022

M Nazar yang didampingi  Azhar selaku  Keuchik Meunasah Jok menambahkan, keberlanjutan perdamaian Aceh perlu terus dirawat, sehingga bisa membawa kesejahteraan kepada masyarakat.

Terlebih, kurun waktu 17 tahun masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah.

Perdamaian dan persatuan perlu digelorakan  bagi seluruh elemen bangsa, dimana dengan bersatu padu pasti akan teguh, dalam menyongsong Perdamaian Aceh, kesejahteraan rakyat yang bermartabat dalam Bingkai NKRI.

"Kami berharap perdamaian Aceh harus abadi, terus dirawat dalam bingkai NKRI," harap Nazar Juli.  

Keuchik Azhar menambahkan, dengan  momentum ini, kiranya dapat memberi semangat juang bersama, terus  terbina sehingga mampu menyukseskan pembangunan daerah khususnya Kabupaten Bireuen kedepan.

Dengan kebersamaan  harus menjadi catatan penting bagi generasi penerus bangsa kedepan, di minta kepada masyarakat untuk tidak menoleh ke masa lampau, melainkan  harus dapat  menatap jauh di masa depan. (*)

Baca juga: Lomba 17 Agustus yang Mengundang Gelak Tawa dan Ada Tiap Tahun, Bikin Nostalgia ke Masa Kecil

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved