Internasional

Mahmoud Abbas Tidak Akan Sampaikan Permintaan Maaf Atas Serangan ke Atlet Israel di Munich 1972

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan tidak akan menyampaikan permintaan maaf atas serangan ke atlet Israel di Munich, Jerman pada 1972.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Presiden Palestina Mahmoud Abbas 

SERAMBINEWS.COM, BERLIN - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan tidak akan menyampaikan permintaan maaf atas serangan ke atlet Israel di Munich, Jerman pada 1972.

Abbas menyatakan tidak menyesal atas serangan mematikan terhadap atlet Israel di Olimpiade Munich 1972.

Dia bahkan menyatakan Israel telah melakukan "50 Holokus" terhadap warga Palestina selama bertahun-tahun.

Sebanyak 11 atlet Israel dan seorang polisi Jerman tewas setelah anggota pejuang Palestina Black September menyandera di Desa Olimpiade pada 5 September 1972.

Pada saat serangan, kelompok itu terkait dengan partai Fatah pimpinan Abbas.

Ditanya apakah Abbas berencana meminta maaf kepada Israel dan Jerman atas serangan menjelang peringatan 50 tahun bulan depan.

Baca juga: Joe Biden Sebut Solusi Dua Negara Jauh dari Harapan, Abbas Minta Permukiman Yahudi Dihentikan

Abbas malah menjawab dengan mengutip tuduhan kekejaman yang dilakukan oleh Israel sejak 1947 terhdaap warga Palestina.

"Jika kita ingin melewati masa lalu, silakan," kata Abbas kepada wartawan setelah pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin pada Selasa (16/8/2022).

“Saya memiliki 50 pembantaian yang dilakukan Israel,” tambahnya.

Berdiri di sebelah Scholz, Abbas secara eksplisit menggunakan kata "Holokus" dalam jawabannya, membuat kanselir Jerman meringis.

Jerman telah lama berpendapat istilah itu seharusnya hanya digunakan untuk menggambarkan kejahatan tunggal Nazi.

Dimana, telah membunuh enam juta orang Yahudi sebelum dan selama Perang Dunia II.

Baca juga: Pengadilan Jerman Hukum Mantan Pengawal Nazi Berusia 101 Tahun

Beberapa minggu sebelum peringatan suram yang direncanakan untuk menandai peringatan 50 tahun serangan Munich, Jerman juga berurusan dengan kerabat orang Israel yang terbunuh.

Keluarga korban mengumumkan berencana memboikot upacara tersebut setelah gagal mencapai kesepakatan tentang kompensasi yang lebih besar dari pemerintah Jerman.

Kerabat para atlet telah lama menuduh Jerman gagal mengamankan Desa Olimpiade, menolak bantuan Israel dan menggagalkan operasi penyelamatan di mana lima penyerang juga tewas.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved