Berita Pidie

Ketua IDI Aceh Lantik Pengurus IDI Pidie, Pemutaran Video 2 Mendiang Dokter Bikin Pilu

Suasana berlangsung pilu tatkala diputar video masa tugas sosok dua dokter spesialis yang telah tiada.

Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI
Foto bersama usai Pelantikan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pidie periode 2022 - 2025 di Pendopo Bupati Pidie, Sabtu (20/8/2022). 

Ketua IDI Aceh, Dr dr Safrizal Rahmad dalam sambutannya mengatakan, saat seseorang ingin memilih jalan hidupnya sebagai dokter, siaplah menjadi pelayan.

"Para dokter baru dilantik sebagai pelayan melayani masyarakat membutuhkan. Kita hidup menjadi dokter. Peka terhadap masalah terjadi. Kalau kita menjadi dokter. Peran aktif kondisi daerah Aceh yang punya apa-apa tapi tidak ada apa apa.

Masa paceklik menjadikan masalah stunting tinggi. Kita harus koreksi diri. Lebih baik berbuat dari membantah," katanya.

Masalah kesehatan sedang perlu perhatian salah satunya stunting. Mengapa bisa terjadi bagaimana cara mencegahnya dengan mengatur pola hidup agar tidak terjadi stunting dari semasa hamil.

Untuk itu, ia berharap peran dokter supaya bisa terjun bebas harus berjuang mengusir stunting.
"Harus melibatkan segala sektor termasuk pendidikan. Kita bersama-sama mengatasi menurunkan bukan hanya stunting tapi, TBC dan mencari solusi akibat rendahnya cakupan imunisasi.

Ada satu lagi perlu diatasi yakni menurunkan angka narkoba.

Dalam waktu dekat akan dilaunching Dokterpeduli narkoba di Aceh. Korban rehabilitasi harus direhabilitasi. Perjuangan kita berat. Pidie salah satu daerah memiliki fasilitas kesehatan memadai didukung tenaga dan alat kesehatan. Di Aceh hanya ada dua daerah memiliki alat kesehat MRI yakni di Banda Aceh dan di Pidie," ucapnya.

Dokter pintar

Pj Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto MSi dalam sambutannya mengatakan,
semoga menjadi awal yang baik menjadi dokter bertugas di Pidie.

Persoalan kesehatan di masyarakat dokterlah sebagai ujung tombak kasus kasus penyakit dialami. Berbicara secara personal pastilah dokter pintar pintar.

Ia memberi pesan saat mati seseorang yang ditinggalkan ada tiga hal, anak soleh, ilmu bermanfaat dan amal soleh. "Anak soleh dari keluarga yang sehat. Jadi sehat ini harus dijaga menjadi tanggungjawab dokter," pesannya.

Maka itu ia mempersilakan pihak kesehatan melakukan kerja keras menurunkan angka stunting yang tinggi.

Stunting data tinggi orang lemah itu dilahirkan oleh keluarga yang lemah. Sesungguhnya. Membangun sebuah keluarga sehat.

Ujung ujungnya persoalan rumah tangga. Puskesmas jangan sampai tidak diisi oleh dokter.

"Sesungguhnya membuat orang sakit lebih gampamg dari membuat orang sehat. IDI bisa standar memberikan pelayanan bagi masyarakat membutuhkan. Sepenuh hati dan tulus ikhlas memberikan pelayanan kesehatan terbaik.

Orang yang sering berbuat baik. Tidak perlu disebutkan darimana.
Jika kamu ingin berbuat baik berbuatlah baik jangan pura pura. Jangan pura pura berbuat baik baik," pungkasnya.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved