Berita Banda Aceh

Pemerintah Aceh ‘Turun Gunung’ Tangani Stunting

GISA adalah aksi yang menggabungkan 10 intervensi spesifik untuk menurunkan stunting, baik untuk remaja sebelum menikah, ibu hamil dan balita

Editor: IKL
HUMAS PEMERINTAH ACEH
BERI ARAHAN - Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki didampingi Sekda Aceh, dr Taqwallah MKes, Danrem 011 Lilawangsa Kolonel inf Bayu Permana, Danrem 012 Teuku Umar Kolonel Inf Riyanto, kepala BKKBN Des, Sahidal Kastri MPd, memberikan arahan pada rapat kerja sekda kab/kota yang berlangsung di Gedung Serbaguna Sekda Aceh, Kamis (18/8/2022). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 yang jatuh pada 12 November 2022, Pemerintah Aceh ‘turun gunung’ untuk melakukan aksi nyata penangganan stunting, langsung di gampong-gampong yang ada di seluruh Aceh, sejak 25 Agustus 2022.

Mengacu kepada Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA) yang sudah dicanangkan Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, Jumat (18/8/2022) lalu, 361 kepala pukesmas dan jajaran hingga bidan desa yang ada di Aceh menjadi tokoh kunci kesuksesan penangganan stunting.

Untuk itu, Pj Gubernur Aceh sudah menugaskan Sekretaris Daerah (Sekda), dr Taqwallah M Kes sebagai Kepala Satgas Penangganan Stunting Aceh agar mengawal GISA berbasis 361 pukesmas, 6.497 gampong, dan 290 kecamatan di 23 kabupaten/kota.

Baca juga: Tangani Stunting, Pemerintah Aceh Luncurkan GISA, Pj Gubernur Tugaskan Sekda Kawal Seluruh Daerah

Pelaksana harian (Plh) Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Aceh, Muhammad Rahmadin menyatakan, Sekda Aceh bertugas mengkoordinasi agar semua aparat desa dan aparat kecamatan, semua ASN kabupaten/ kota dan Pemerintah Aceh, khususnya dinas terkait, seperti Dinkes, BKKBN, dan DPMG, agar memberi dukungan atau membantu secara maksimal kelancaran implementasi GISA.

“Pj Gubernur Aceh langsung menugaskan Sekda Aceh, dr Taqwallah M Kes selaku Kepala Satgas Penangganan Stunting Aceh untuk mengawal GISA di seluruh kabupaten/kota agar terbangun kolaborasi dari hulu ke hilir penangganan stunting di Aceh,” kata Muhammad Rahmadin, Minggu (21/8/2022).

GISA adalah aksi yang menggabungkan 10 intervensi spesifik untuk menurunkan stunting, baik untuk remaja sebelum menikah, ibu hamil dan balita, plus pemberian tujuh imunisasi lengkap pada anak sesuai jadwal rutin yang sudah ditetapkan.

“Langkah penangganan stunting Aceh bertumpu pada 1.000 hari pertama kehidupan, dan perhatian lebih kepada tiga kelompok sasaran, remaja putri, ibu hamil dan balita. Agar terbangun perhatian maksimal, kita pakai pola orangtua asuh,” kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif.

Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh, Drs Sahidal Kastri mengatakan, persoalan stunting di Aceh memang membutuhkan perhatian ekstra dan khusus seperti GISA yang sudah dicanangkan Pj Gubernur Aceh dan langsung dikawal oleh Sekda Aceh. “GISA adalah kunci dan BKKBN Aceh akan membantu secara maksimal ikhtiar penurunan angka stunting di 23 kabupaten/kota minimal 3,4 persen,” sebut Sahidal yang menyatakan kesiapannya menggerakkan seluruh jajaran BKKBN di Aceh. Dukungan yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG), Dr Ir Zulkifli MSi. Menurutnya, 6.497 gampong yang ada di 290 kecamatan memiliki alokasi dana desa untuk penangganan stunting.

“Kita akan koordinasi untuk memastikan alokasi dana desa yang diwajibkan untuk penangganan stunting dapat dipergunakan sebaik mungkin bagi mendukung suksesnya pencapaian target GISA,” tutur Zulkifli.

Baca juga: Pj Gubernur Aceh Terima Penghargaan dari Kementan

Sebagaimana diketahui, stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak mencukupi terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Stunting ditandai dengan pertumbuhan yang tidak optimal sesuai usianya.

Anak yang tergolong stunting biasanya pendek meski belum tentu stunting serta gangguan kecerdasan. Problematika stunting akan menyebabkan kesejahteraan yang semakin buruk, bahkan stunting dapat menyebabkan kemiskinan antar generasi yang berkelanjutan. Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) dalam rapat kerja di Jakarta baru-baru ini menugaskan gubernur 12 provinsi, termasuk Aceh untuk mengambil langkah nyata secara konvergen, holistik, terintegrasi, serta berkualitas sehingga target prevalensi 14 persen pada tahun 2024 tercapai.

Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, pada kesempatan pertama langsung menindaklanjuti dengan menggelar rapat koordinasi dengan seluruh kepala daerah, diikuti oleh Sekda Aceh dengan melakukan rapat kerja dengan seluruh sekda kabupaten/kota plus pemaparan gerakan GISA.

Sekda juga melakukan penyerahan panduan GISA kepada SKPA dan kabupaten/kota agar implementasi GISA secara kolaboratif dari hulu ke hilir dapat menghasilkan penurunan angka stunting di seluruh Aceh.(*)

GISA

Download Filenya Disini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved