Breaking News

TERUNGKAP Ahli Digital Forensik Sebut CCTV di Rumah Ferdy Sambo Kemungkinan Sudah Diedit

Bagi Abimanyu ada dua kemungkinan dari keberhasilan kepolisian mendapatkan kembali DVR CCTV yang sebelumnya disebut menghilang dan rusak.

Editor: Amirullah
Tribunjakarta.com/ Tribunnews.com
Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo lokasi baku tembak yang menewaskan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Ahli Digital Forensik Sebut CCTV di Rumah Ferdy Sambo Kemungkinan Sudah Diedit 

Ketiga, stempel waktu dalam layar berukuran kecil, biasanya timestamp atau stempel waktu di CCTV besar dan jelas terbaca.

Keempat, saat Putri Candrawathi keluar dari garasi, dijelaskan pada pukul 17.10 WIB, dan waktu tersebut masih dalam keadaan terang jika dilihat dari keadaan luar.

Kemudian pada 17.23 WIB, Putri kembali ke rumah sudah berganti pakaian. Namun, keadaan luar rumah sudah gelap.

"Daerah mana di Jakarta yang 17.23 WIB atau setengah enam sore itu sudah gelap?! Yang ada redup, bukan gelap," beber Abimanyu.

Abimanyu juga menjelaskan, CCTV selalu mengupayakan menangkap intensitas lebih kuat. Jika ada perbedaan warna cahaya dan lainnya, maka CCTV akan mengupayakan untuk mampu lebih menyala karena memiliki automatic infrared.

"Menurut saya, jam di sana sudah teredit. Kenapa perlu diedit? Karena tidak memungkinkan waktu 13 menit kemudian kembali hanya pergi mengganti baju. Pasti sebetulnya ada sesuatu durasi yang lebih panjang untuk melakukan sesuatu," ujar Abimanyu.

Dia juga mempertanyakan soal CCTV di pos satpam.

Menurut Abimanyu seharusnya CCTV di pos satpam bisa merekam arah pergi mobil Putri Candrawathi.

Namun rekaman CCTV itu tidak ada.

Abimanyu mengungkapkan ada kemungkinan kerusakan CCTV yang disebut dalam awal kasus adalah kerusakan controller.

Sebab dalam jumpa pers terbaru dirilis barang bukti baru berupa tablet dan komputer.

“Ada kemungkinan sudah dirusak hard disk-nya tetapi sudah disalin atau dikopi ke komputer itu,” tuturnya.

Respon Polri soal CCTV

Polri merespons beredarnya rekaman CCTV yang menunjukkan aktivitas Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J menjelang tewas ditembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa CCTV yang beredar merupakan rekaman CCTV yang disita penyidik Polda Metro Jaya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved