Viral Medsos
Viral Sepasang Kekasih Shalat Berjamaah Sampai Cium Kening, Bolehkah? Begini Kata Buya Yahya
Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan aksi yang diduga sepasang kekasih sedang melakukan shalat berjamaah bahkan sampai saling mencium kening.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Meski belum diketahui soal kebenaran video tersebut, namun kini video itu telah menjadi viral di berbagai platform media sosial seperti TikTok, Instagram hingga Twitter.
Di platform TikTok, hingga kini, Senin (22/8/2022), video tersebut telah disaksikan lebih dari 3,9 juta kali tayangan dan dikomentari lebih dari 34,5 ribu kali.
Terlepas dari sebuah konten atau tidak, lantas bolehkah laki-laki dan perempuan yang bukan mahram shalat berjamaah? Simak penjelasan Buya Yahya berikut.
Menurut Buya Yahya, melakukan shalat berjamaah laki-laki dan perempuan yang bukan mahram sebenarnya boleh-boleh saja.
Baca juga: Bolehkah Shalat Isya Dikerjakan Larut Malam Sekaligus Shalat Tahajud? Begini Penjelasan Buya Yahya
Hanya saja tidak boleh berdua-duaan saat melaksanakan shalat.
"Berjamaah laki laki dan perempuan yang bukan mahrom adalah bukan sesuatu yang terlarang, yang dilarang bukan masalah shalat berjamaahnya, yang dilarang adalah berduaannya," kata Buya Yahya dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Al Bahjah TV pada Senin (22/8/2022).
Shalat berjamaah, dalam artian berdua dengan yang bukan mahram adalah suatu yang dilarang.
Sebegai solusi, Buya mengatakan agar jangan berduan karena takut terjadi kholwah nantinya.
"Karena yang tidak diperkenankan kholwah, maksud kholwah itu adalah berdua-duaan yang biarpun kita tidak melakukan apa-apa, yang jika orang tersebut ingin melakukan sesuatu yang tidak senonoh pasti bisa, itu kholwah," sambung Buya.
Sebaiknya saran dia, jika ingin shalat berjamaah dengan yang bukan mahram sebaiknya dilakukan lebih dari tiga orang.
"Harus ada yang ketiga, mungkin ada siapa saja yang ketiga sehingga tidak terjadi kholwah seperti itu Wallahu a'lam bishawab," pungkasnya.
Baca juga: Bolehkah Mengerjakan Puasa Syawal Hanya Pada Hari Senin dan Kamis Saja? Ini Penjelasan Buya Yahya
(Serambinews.com/Firdha Ustin)