Breaking News

Internasional

Kekeringan Parah Landa Eropa, Panas Ekstrem Berminggu-minggu

Eropa saat ini sedang dilanda bencana kekeringan terparah dalam 500 tahun terakhir, yang berdampak di banyak negara mulai dari Jerman hingga Inggris

Editor: bakri
AFP
Seorang petani melihat ladangnya mengalami kekeringan parah seiring cadangan air bendungan Dukan turun 60 persen di Kurdistan, Irak. 

MADRID - Eropa saat ini sedang dilanda bencana kekeringan terparah dalam 500 tahun terakhir, yang berdampak di banyak negara mulai dari Jerman hingga Inggris.

Menurut Observatorium Kekeringan Eropa, 47 persen dari UE berada di bawah peringatan kekeringan, dengan 17 persen dalam siaga merah.

Kekeringan terburuk ini mempengaruhi banyak aspek seperti transportasi kargo, produksi listrik, air minum, produk hewani, dan tanaman.

Sungai Rhine di Jerman, telah mencapai tingkat yang sangat rendah, sehingga kapal-kapal dipaksa untuk mengurangi beban kargo mereka hingga 75 persen dan bahkan membatalkan transportasi.

Kekeringan yang melanda Sungai Rhine ini berdampak pada transportasi, dan perekonomian, tidak hanya negara Jerman saja melainkan beberapa negara lain yang bergantung pada Sungai Rhine untuk bahan bakar transportasi mereka.

Sebuah lingkaran prasejarah terdiri dari 150 batu tegak yang dijuluki “Stonehenge Spanyol", telah muncul kembali dari reservoir, setelah kekeringan Eropa menyebabkan badan air bendungan terkuras hingga seperempat dari level normalnya.

"Dolmen of Guadalperal", sebuah lingkaran batu granit yang berasal dari 5.000 SM, di Waduk Valdecanas di Spanyol tengah hanya terlihat empat kali sejak ditemukan pada 1924.

Hampir 20 tahun kemudian, pada 1963, lembah tersebut sengaja dibanjiri oleh perintah diktator Spanyol Franco, dan hanya muncul pada periode kekeringan hebat di tahun-tahun berikutnya.

Daily Mail mewartakan pada Jumat (19/8/2022), kemunculannya yang kelima tahun ini terjadi setelah kekeringan terburuk dalam 60 tahun melanda Spanyol.

Baca juga: Danau Dukan di Irak Mulai Menyusut, Petani Kurdi Berjuang Melawan Kekeringan

Baca juga: Meksiko Utara Alami Kekeringan Parah, Mata Pencaharian Warga Lokal Terancam

Batu-batu ini setidaknya 2.000 tahun lebih tua dari Stonehenge Inggris, dan memiliki detail bergelombang yang diyakini mewakili Sungai Tagus di dekatnya.

 

Beberapa teori menyarankan struktur prasejarah itu digunakan sebagai kuil surya atau diletakkan di atas makam ketika dibangun oleh orang Celtic 7.000 tahun yang lalu.

Tidak banyak yang diketahui tentang Stonehenge Spanyol karena biasanya berada di dasar reservoir sedalam 14.108 mil persegi.

Mamun kemunculan batu baru-baru ini dapat membuat para arkeolog akhirnya mengungkap rahasia kunonya.

“Sungguh mengejutkan, ini adalah kesempatan langka untuk dapat mengaksesnya,” kata arkeolog Enrique Cedillo dari Universitas Complutense Madrid, salah satu ahli yang berlomba untuk mempelajari lingkaran tersebut sebelum tenggelam lagi.

Sebagian besar wilayah di ekonomi terbesar kedua di dunia, Tiongkok, juga menghadapi kekeringan parah, di tengah gelombang panas yang memecahkan rekor.

Dalam pemberitahuan pada Minggu (21/8/2022), Biro Administrasi Lansekap dan Penampilan Kota Shanghai mengatakan bangunan di The Bund, yang terletak di sepanjang sungai terbesar di kota itu, tidak akan dinyalakan pada Senin (22/8/2022) dan Selasa (23/8/2022).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved