Berita Nasional
Penerbangan Internasional via SIM Direspon Menhub Hingga Percepat Pembangunan Transportasi Aceh
Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki melakukan pertemuan dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki melakukan pertemuan dengan Menteri Perhubungan ( Menhub) Budi Karya Sumadi membahas beberapa hal untuk mendorong percepatan pertumbuhan perekonomian di Aceh melalui sektor transportasi.
Pertemuan itu berlangsung di Kemenhub RI di Jakarta, Selasa (23/8/2022).
Dalam pertemuan itu, turut hadir Staf Khusus Menteri BUMN, Nezar Patria Msc, Anggota DPR RI, Salim Fahkri, Ketua DPRA, Saiful Bahri alias Pon Yaya, Anggota DPRA dr Purnama Setia Budi SpOG, dan Teuku Raja Keumangan.
Ada juga Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T Faisal, dan Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, Akkar Arafat SSTP MSi.
Baca juga: Jika Bandara SIM Sudah Dibuka, AirAsia dan Firefly Berminat Buka Rute Aceh – Malaysia
Achmad Marzuki meminta agar Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar bisa segera dibuka sebagai entry point penerbangan internasional dengan menerbitkan surat edaran dari Kemenhub dan Satgas Covid-19.
"Kemarin terkait entry point sudah dirapatkan lintas kementerian/lembaga yang dipimpin oleh Kemenko Marves dimana hasilnya Bandara SIM adalah salah satu prioritas.
Mohon kiranya Bapak Menhub bisa mendukung dengan menerbitkan surat edaran ," pinta Pj Gubernur Aceh.
Hal itu, tambahnya, juga akan mempermudah umrah, kunjungan wisata mancanegara, hubungan perdagangan dan kekerabatan, kerja sama IMT-GT dan Indonesia - India.
"Apalagi sebagaimana yang kita tahu potensi untuk umrah dari Bandara SIM ke Madinah dan Jeddah itu sangat tinggi," sebutnya.
Baca juga: VIDEO Tahun Depan Otsus Aceh Tinggal Setengah, Pj Gubernur Aceh Surati Presiden
Selain itu, Pj Gubernur Aceh juga berharap rute penerbangan perintis di Aceh perlu adanya penambahan dari empat rute menjadi 16 rute dengan frekuensi tiga kali dalam seminggu.
Dikarenakan selama ini frekuensi hanya ada satu kali dalam seminggu dari empat rute pelayanan yang ada, yakni Banda Aceh - Takengon, Banda Aceh - Gayo Lues, Banda Aceh - Kutacane, dan Banda Aceh - Sinabang.
"Penambahan rute itu untuk mempermudah mobilitas masyarakat daerah kepulauan dan daerah terluar untuk menggerakkan perekonomian," sebutnya.
Selanjutnya Achmad Marzuki meminta kepada Menhub adanya pengerukan alur pelayaran pelabuhan Kuala Langsa agar dapat sandar kapal 15.000 DWT.
Optimalisasi fungsi pelabuhan Kuala Langsa untuk menunjang aktifitas ekspor - impor.