Cuaca Ekstrem
Hujan Lebat Guyur Abdya, BPBK Imbau Warga Waspadai Bencana Alam
Namun demikian Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) setempat mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana alam yang
Penulis: Taufik Zass | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Taufik Zass I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Hujan lebat disertai angin kencang melanda Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan sekitarnya, sejak Kamis (25/08/2022) pagi hingga sore.
Akibat angin kencang tersebut, pada pukul 11.45 WIB sebatang pohon Cemara tumbang dan menimpa atap bagian belakang Badan Kesbangpol Abdya.
Sesaat setelah kejadian, pohon yang tumbang di atap bagian belakang Badan Kesbangpol Abdya itu langsung dibersihkan oleh personel BPBK bersama pegawai Badan Kesbangpol setempat.
"Sudah selesai ditangani," kata Kalak BPBK Abdya, Armayadi ST dalam Group WhatsApp Tangana Abdya.
Sedangkan terkait kawasan yang tergenang banjir belum diperoleh informasi.
• Ratusan Warga Ikut Pengobatan Gratis HUT Ke-76 Bhayangkara di Lhokseumawe
Namun demikian Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) setempat mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi di daerah tersebut.
Imbauan tersebut, disampaikan Kepala BPBK Abdya, Armayadi ST menyikapi cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, dalam wilayah Abdya dan sekitarnya.
Dimana, sejak beberapa hari terakhir, Abdya dengan 9 wilayah Kecamatan dan 152 total jumlah desa tersebut, diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Disamping hujan deras, juga disertai angin kencang dan petir.
Sebagaimana diketahui, akibat guyuran hujan deras beberapa hari lalu, sejumlah Gampong di Abdya sempat direndam banjir luapan sungai yang mengakibatkan ratusan rumah penduduk digenangi banjir dan menyisakan tumpukan lumpur di dalam rumah dan pekarangan.
• Peringati Hari Bhayangkara, Polres Pijay Gelar Pengobatan Gratis Kepada Warga Kurang Mampu
“Untuk itu, kita himbau warga, agar jangan sampai lengah. Tetap waspada dengan ancaman bencana alam yang tak pernah kita inginkan itu, sewaktu-waktu dapat saja terjadi lagi,” himbau Armayadi.
Disebutkan pemicu luapan air sering disebabkan oleh tersumbatnya saluran pembuang (drainase).
Penyebabnya adalah sampah rumah tangga dan sampah lainnya, sehingga laju air dari hulu ke hilir akan tersendat.
Bahkan, debit air tidak sanggup lagi ditampung oleh saluran hingga mengakibatkan banjir luapan di pemukiman warga.(*)
• VIDEO - Air Bah Terjang Lokasi Wisata Brayeun, Empat Santri Masih Dalam Pencarian
• Gaet Calon Pembeli di Marketplace, Pelaku Ekonomi Kreatif di Aceh Besar Dibekali Teknik Fotografi
• 120 Pasutri Korban Konflik dan Miskin dari 6 Kecamatan Ikuti Isbat Nikah di Jeunieb Bireuen
