Air Bah Terjang Brayeun
Krueng Brayeun Telan Korban, Anggota DPRK Aceh Besar Minta Pemkab Ambil Langkah Antisipatif
Dua santri diterjang air bah saat mandi di Krueng Brayeun, Kamis (25/8/2022) sudah ditemukan dalam kondisi meninggal.
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Mursal Ismail
Dua santri diterjang air bah saat mandi di Krueng Brayeun, Kamis (25/8/2022) sudah ditemukan dalam kondisi meninggal.
Laporan Indra Wijaya | Jantho
SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR - Lokasi Wisata Krueng Brayeun di Desa Meunasah Masjid, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, menelan korban jiwa.
Dua santri diterjang air bah saat mandi di Krueng Brayeun, Kamis (25/8/2022) sudah ditemukan dalam kondisi meninggal.
Dua lainnya hingga kini masih dalam pencarian. Sedangkan satu santri yang pertama kali ditemukan sesaat setelah kejadian berhasil selamat.
Wakil Ketua Komisi V DPRK Aceh Besar, Eka Rizkina, ikut datang ke lokasi Wisata Krueng Brayeun, tempat lima santri itu diterjang air bah di sungai tersebut sehari sebelumnya.
Eka Rizkina ikut berduka cita atas musibah ini.
Baca juga: VIDEO Satu Lagi Korban Air Bah di Pemandian Brayeun Ditemukan Dalam Kondisi Meninggal Dunia
Eka Rizkina mengatakan kondisi lokasi wisata Krueng Brayeun dengan debit air yang sangat banyak itu memang sangat dikhawatirkan menelan korban jiwan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Oleh karena itu, ia meminta langkah antisipasi dari Pemkab Aceh Besaragar musibah serupa tak terulang kembali.
"Dengan debit air yang sangat banyak seperti ini, memang sudah sepatutnya di beberapa kawasan wisata wahana air adanya pengelola yang memantau kondisi debit air," kata Eka Rizkina kepada Serambindews.com, Jumat (26/8/2022).
Eka Rizkina mengatakan langkah mitigasi itu perlu dilakukan agar ketika terjadi hujan deras dihulu, maka dihilir para wisatawan sudah bisa bergegas untuk keluar dalam dalam sungai.
Hal itu untuk mencegah korban air bah dadakan seperti kemarin.
Baca juga: Pencarian Santri Korban Air Bah, Pj Bupati Aceh Besar Gelar Doa di Pemandian Brayeun
Selain itu, kata Eka Rizkina, Pemkab Aceh Besar dan pengelola wisata juga perlu menyiagakan personel pengawas wisata sebagai langkah preventif jatuhnya korban jiwa.
"Perlu ada rambu-rambu peringatan di tempat wisata yang dianggap rawan terjadi kecelakaan/ tenggelam.
Selain itu juga agar disediakan perlengkapan keselamatan seperti pelampung, boat karet, dan tali pengaman," sebutnya.