Viral Aceh
Tiga Turis Asing Tak Bisa Tarik Tunai Pada Mesin ATM di Aceh, Begini Tanggapan Pihak BSI
Regional CEO BSI Aceh, Wisnu Sunandar mengakui, ATM BSI saat ini belum bisa digunakan untuk transaksi dengan penggunaan kartu ATM bank luar negeri.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Regional CEO BSI Aceh, Wisnu Sunandar mengakui, ATM BSI saat ini belum bisa digunakan untuk transaksi dengan penggunaan kartu ATM bank luar negeri.
SERAMBINEWS.COM - Ramai menjadi perbincangan di berbagai media sosial terkait tiga turis asing yang kesulitan mengakses Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Aceh, Sabtu (27/8/2022).
Diketahui, tiga turis asing tersebut tidak dapat menggunakan kartu ATM miliknya di dua bank besar di Aceh, yakni Bank Aceh Syariah dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Bahkan, turis asing tersebut kesulitan dalam menukar mata uang asing (money changer) dan penarikan tunai di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Aceh.
Menanggapi hal tersebut, Regional CEO BSI Aceh, Wisnu Sunandar mengakui bahwa, ATM BSI saat ini belum bisa digunakan untuk transaksi dengan penggunaan kartu ATM bank luar negeri.
Kendati demikian, kata dia, saat ini BSI sedang memproses Izin Acquirer mesin ATM dari VISA.
Baca juga: Turis Asing Ini Kesulitan Berwisata di Aceh: No Money, No Bank, No Food, No Petrol, Help Me!
“Kami sampaikan bahwa saat ini BSI sedang memproses Izin Acquirer mesin ATM dari VISA agar seluruh mesin ATM BSI dapat melayani penarikan uang tunai dari Kartu ATM milik bank-bank luar negeri,” ujar Wisnu dalam pernyataan yang diterima Serambinews.com.
Ia menambahkan, BSI saat ini hanya memiliki Izin Issuer Kartu, yaitu:
1. Kartu Debit VISA BSI dapat digunakan untuk menarik uang dari mesin-mesin ATM berlogo VISA di luar negeri (worldwide).
2. Kartu Kredit Syariah Mastercard BSI (Hasanah Card) juga dapat digunakan worldwide.
3. Mesin EDC merchant BSI yang saat ini tersebar di seluruh Aceh dapat digunakan untuk transaksi nontunai dari kartu yang berlogo VISA dan Mastercard.
“Mohon doa agar kami terus dapat memberikan layanan terbaik kepada seluruh nasabah dan segenap stakeholders,” tutup Wisnu.
Baca juga: Turis Asing Kesulitan Berwisata di Aceh, Berapa Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Tahun 2022?
Sebelumnya, dalam video yang bedar di media sosial, seorang turis asing asal Australia bernama Paul mengaku mengalami kesulitan saat berwisata di Aceh.
Hal itu terkait dengan transaksi keuangan di Aceh yang sama sekali tidak bisa ia gunakan bersama tiga rekannya.
Pasalnya, mereka tidak bisa melakukan penukaran uang (money changer) pada dua bank besar di Aceh dan tarik tunai di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Diketahui, Paul bersama dua orang teman dari Amerika Serikat dan Australia datang ke Aceh untuk berwisata.
Kesulitan dalam transaksi keuangan itu dia ungkapkan dalam sebuah video curhatan seorang warga Aceh di akun TikTok Fendra_trysanie.
Video curhatan itu beredar luas di media sosial dan grup-grup WhatsApps sejak Jumat (26/8/2022) malam.
Diketahui, video berdurasi 2 menit 14 detik itu menjelaskan tiga turis asing kesulitan menukar uang di bank dan kartu ATM mereka tidak dapat digunakan di mesin ATM.
Bahkan, Paul dalam video tersebut sampai meminta tolong karena mereka tidak memiliki uang tunai sama sekali, , sehingga kesulitan untuk membayar keperluan makan hingga mengisi BBM kendaraan.
“Fendra, here I no money, no bank, no food, no petrol in Aceh. Help me,” ujarnya.
(Fendra, disini saya tidak memilik uang, tidak ada bank, tidak ada makanan, tidak ada bensin di Aceh. Tolong saya).

Hal itu diungkapkanya setelah mereka kesulitan melakukan penarikan uang tunai pada sejumlah ATM di wilayah barat-selatan Aceh.
“Halo Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Saya ada sedikit cerita. Kita hari ini kesulitan mencari uang tukar karena bank di Aceh hanya ada Bank Aceh dan Bank Syariah Indonesia (BSI),” kata Fendra, yang bersama tiga turis asing itu.
Hingga kini, video tersebut sudah ditonton lebih dari 67 ribu dan dikomentari lebih dari 585 pengguna TikTok.
Dikonfirmasi Serambinews.com, Sabtu (27/8/2022), Fendra mengaku kesulitan itu sudah terjadi ketika mereka tiba di Kota Banda Aceh.
“Kita tidak ingin menyalahi siapapun karena kita juga salah. Kenapa kita salah? Saya pertama berfikir BSI di Banda Aceh bisa (tarik tunai di ATM) ternyata tidak. Kemudian kami ke Bank Aceh juga tidak bisa tarik. Akhirnya kita ke BCA (syariah),” jelasnya.
Berkat sejumlah uang yang mereka tarik di bank BCA Syariah tersebut, Fendra dan ketiga wisatawan itu melakukan perjalanan wisata di pantai barat selatan Aceh.
Dengan harapan mereka dapat melakukan penarikan uang tunai kembali di BSI atau Bank Aceh di Aceh Barat atau Aceh Selatan.
“Saya mikirnya BSI di Meulaboh atau Aceh Selatan bisa (tarik tunai). Yaudah kami jalan, ternyata tidak bisa (tarik tunai). ” ujar Fendra.
Ia mengatakan, kartu ATM ketiga wisatawan tersebut sama sekali tidak bisa digunakan pada dua bank tersebut.
“Akhirnya terpaksa untuk kebutuhan pakai uang saya,” tambahnya.
Hal ini menjadi notifikasi keras bagi para pemangku kebijakan.
Sebab, Aceh begitu gencar mempromosikan wisata namun tidak didukung dengan sistem keuangan bagi para wisatawan.
“Saya berharap bisa ada solusi dari pemerintah sehingga hal seperti ini tidak terjadi,”
Akibat tidak adanya bank konvensional di Aceh, wisatawan asing yang datang kemari tidak bisa mengambil uangnya di ATM dan mau tukar uang juga tidak bisa,” pungkasnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)