Air Bah Terjang Brayeun
Sungai Brayeun Aceh Besar Mengamuk, Mengulang Kisah Eril di Swiss, Pelajaran Berharga saat Berwisata
Sungai Brayeun Aceh Besar kembali mengamuk, mari mengulang kisah Eril dan pelajaran berharga apa yang didapat saat berwisata.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Ternyata masalahnya bukan soal jago berenang, tapi ada faktor lain berupa kondisi alam seperti debit air tiba-tiba meningkat dari hulu hingga kaki kram saat mandi karena kedinginan.
Mirip-mirip dengan Eril, kejadian di sungai Brayeun Aceh Besar ditengarai akibat meluapnya air secara tiba-tiba.
Hal ini menyebabkan peningkatan arus secara drastis, debit sungai meningkat serta menyeret siapa pun yang ada di dalam sana.
Alhasil, tempat-tempat wisata khususnya sungai selalu memakan korban setiap tahunnya.
Berbagai peristiwa duka tersebut, semestinya jadi pelajaran bagi wisatawan. Ada sesuatu yang dapat diambil dari sana.
Salah satunya tentang pengetahuan mitigasi saat berwisata, khususnya di area sungai.
Wisatawan semestinya paham ini walau sekadar dasar-dasarnya, supaya laka sungai dapat diminimalisir sekecil mungkin ke depan.
Baca juga: Santri asal Malaysia yang Hanyut di Pemandian Brayeun Ditemukan Mengapung di Area Pantai Lampuuk
Pelajaran yang Didapat
Pakar Pariwisata Universitas Airlangga (Unair), Novianto Edi Suharno menyebut, Indonesia harus punya standar mitigasi bencana di tempat wisata.
Ia mendorong pentingnya pemandu atau lifeguard pada tiap tempat wisata ekstrim di Indonesia untuk meminimalisir berbagai risiko kecelakaan tak terduga.
"Kalau di Indonesia, di pantai itu pasti ada beach guard-nya atau penyelamat. Selain itu, di kolam renang ada penjaga kolamnya," kata Novianto dikutip Serambinews.com dari situs resmi Unair, Minggu (28/8/2022).
"Ini yang bertugas untuk memberikan pertolongan pertama atau pun mengingatkan kepada pengunjung agar mematuhi atau mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada. Terutama mencegah terjadinya kecelakaan atau musibah kepada wisatawan," tambahnya.
Wisatawan sendiri harus memahami protokol atau standar operasional prosedur (SOP), serta tanda-tanda bahaya yang menjadi peringatan dini untuk meminimalisir laka sungai.
Dirangkum Serambinews.com, berikut hal-hal yang perlu diketahui wisatawan sebelum mandi di sungai untuk meminimalisir korban ke depan.
Baca juga: Satu Lagi Korban Air Bah di Pemandian Brayeun Ditemukan Dalam Kondisi Meninggal Dunia
Wisatawan Paham Tanda-Tanda Bahaya