Berita Bireuen

Tiga Irigasi Besar di Bireuen Belum Tuntas dan Butuh Anggaran Besar

Tiga proyek irigasi besar di Bireuen belum selesai dibangun.Yaitu irigasi Aneuk Gajah Reut di kawasan Desa Lawang Peudada Bireuen dibangun tahun 2017

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Munazir Nurdin, anggota DPRK Bireuen 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Tiga proyek irigasi besar di Bireuen belum selesai dibangun.

Yaitu irigasi Aneuk Gajah Reut di kawasan Desa Lawang Peudada Bireuen dibangun tahun 2017.

Kemudian irigasi Seuke Pulot di kawasan Pante Karya, Peusangan Siblah Krueng dibangun tahun 2009.

Irigasi Alue Geureutut Makmur dibangun tahun 2018 lalu belum selesai.

Anggota DPRk Bireuen Munazir Nurdin kepada Serambinews.com, Jumat (26/08/2022) mengatakan, ketiga bangunan besar irigasi tersebut merupakan harapan masyarakat agar cepat selesai dibangun.

Namun apabila anggaran dikucurkan  pemerintah setiap dalam jumlah kecil, maka diperkirakan 10 tahun ke depan ketiga irigasi tersebut belum tentu selesai. 

Baca juga: 23 Orang Tewas dalam Bentrokan Sengit di Libya, 140 Lainnya Terluka

Munazir Nurdin mengaku dalam berbagai kesempatan selalu mengutarakan agar tiga irigasi besar dikucurkan anggaran setiap tahun. Jumlahnya minimal Rp 20 miliar setiap tahun.

Apabila dikucurkan di bawah angka tersebut, maka irigasi akan semakin lama rampungnya dan semakin lama dapat dimanfaatkan petani

Disebutkan, informasi diperoleh tahun ini, anggaran untuk irigasi Aneuk Gajah Rheut Peudada memang ada, tapi angkanya kecil.

Begitu juga untuk irigasi Seuke Pulot lebih kecil lagi dan irigasi Alue Geurutut juga kecil, irigasi Alue Geurutut juga ada angka juga kecil.

Langkah yang diperlukan, kata Munadir Nurdin, Pemkab Bireuen bersama DPRK membentuk tim percepatan pembangunan ketiga irigasi tersebut.

Baca juga: Hasil Lengkap Liga Inggris: Man United Menang, Liverpool Pesta 9 Gol hingga Hattrick Haaland

Tim akan melihat secara dekat kebutuhan anggaran dan juga mencari sumber anggaran terutama di tingkat provinsi Aceh dan pemerintah pusat.

Drs M Arif, mantan anggota DPRK Bireuen putra Peudada kepada Serambinews.com secara terpisah mengatakan, irigasi aneuk Gajah Reut membutuhkan anggaran puluhan miliar.

Supaya bendungan yang dibangun di pedalaman Peudada dan beberapa saluran sebagian sudah selesai dibangun dapat difungsikan. 

Data diperoleh Serambinews.com,  proyek pembangunan jaringan irigasi Aneuk Gajah Rhet yang berjarak sekitar 6 KM arah selatan Keude Peudada untuk mengairi ribuan hektar sawah di Peudada mulai dibangun tahun 2017.  

Baca juga: Putri Candrawathi Ngaku Jadi Korban Pelecehan Brigadir J, Bantah Terlibat Pembunuhan Berencana

Kemudian irigasi Seuke Pulot berada di kawasan Pante Karya, Peusangan Siblah Krueng mulai dibangun tahun 2009 untuk mengairi sawah di Kecamatan Peusangan, Peusangan Siblah Krueng, sebagian Kutablang luasnya mencapai 3 ribu hektar lebih. 

Pembangunan irigasi Alue Geurutut, Makmur Bireuen  di kawasan Desa Alue Dua, Makmur yang dibangun beberapa tahun lalu hingga saat ini belum rampung, bendungan sebagian sudah siap.

Sedangkan lainnya belum dibangun dan masyarakat mengharapkan irigasi tersebut dapat dituntaskan.(*)

Baca juga: Sule Rombak Kamarnya seperti Hotel Berbintang Setelah cerai dari Nathalie Holscher, Ini Alasannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved