Breaking News

Kesehatan

Ternyata Kebiasaan Mengigit Kuku Berhubungan dengan Kesehatan Mental, Begini Penjelasannya

Menggigit kuku bisa menyebabkan infeksi pada kuku, masalah pada gigi dan dapat menyebabkan sakit perut.

Editor: Firdha Ustin
ChesiireCat/iStockphoto
Kebiasaan mengigit kuku 

Adapun cara tradisional untuk mengatasi kebiasaan menggigit kuku, seperti mengoleskan produk atau sesuatu yang pahit pada kuku.

Cara ini bisa membantu seseorang agar tidak suka menggigit kuku.

Bisa juga dengan sebuah alat yang mirip seperti alat bluegrass yang berfungsi sebagai alat bantu mencegah kebiasaan menghisap jempol, alat ini dibuat untuk mencegah kebiasaan mengggit kuku.

Baca juga: Kuku Panjang Bisa Jadi Penyebar Virus Corona, Simak Penjelasan Selengkapnya

Pengobatan Lebih Lanjut

Dalam kondisi yang lebih parah, perawatannya fokus pada mengurangi atau menghilangkan faktor emosional yang terkait dengan menggigit kuku.

Perawatan ini termasuk terapi perilaku kognitif atau CBT (cognitive behavioral therapy) dengan pelatihan pembalikan kebiasaan.

Terapi perilaku kognitif juga digunakan untuk membantu penderita gangguan kesehatan mental mengubah sudut pandang akan permasalahan atau situasi menantang dalam hidupnya, sekaligus cara ia bereaksi terhadap permasalahan tersebut.

Selain itu, terapi perilaku kognitif juga bisa dilakukan untuk membantu penderita mencari pendekatan dan solusi masalah yang terjadi secara mandiri.

Selain gangguan kecemasan dan depresi, terapi kognitif perilaku terbukti efektif dalam menangani gangguan kebiasaan menggigit kuku dan beberapa gangguan kesehatan mental lainnya, seperti:

  • Fobia
  • Gangguan pola makanGangguan tidur
  • Penyalahgunaan alkohol
  • Gangguan panik
  • Gangguan seksual
  • Gangguan bipolar
  • Skizofrenia
  • Obsessive compulsive disorder (OCD)
  • Post-traumatic stress disorder (PTSD)
  • Kleptomania

Jika gangguan Kesehatan menggigit kuku semakin parah dan butuh penanganan lebih lanjut, sebaiknya segera konsultasi ke tenaga ahli agar bisa segera dilakukan penanganan yang lebih serius. (Serambinews.com/Fadillah Fitri Dayanti)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved