Internasional

Korea Utara Tuduh Pelapor Khusus PBB Sebagai Boneka Amerika Serikat

Korea Utara pada Jumat (2/9/2022) menuduh Pelapor Khusus PBB yang baru diangkat tentang hak asasi manusia Korea Utara sebagai boneka Amerika Serikat

Editor: M Nur Pakar
AP
Pelapor Khusus PBB, Elizabeth Salmon 

SERAMBINEWS.COM, SEOUL - Korea Utara pada Jumat (2/9/2022) menuduh Pelapor Khusus PBB yang baru diangkat tentang hak asasi manusia Korea Utara sebagai boneka Amerika Serikat (AS).

Bahkan, Korut menuduhnya membuat pernyataan sembrono yang tidak dapat diampuni terhadap rezim tersebut.

Tuduhan itu muncul saat pelapor baru, Elizabeth Salmon, mengunjungi Seoul dalam perjalanan pertamanya sejak diangkat untuk peran itu bulan lalu.

Dilansir AP, Salmon, seorang profesor hukum internasional Peru, telah mengadakan serangkaian pertemuan dengan pejabat Korea Selatan.

Termasuk anggota kelompok sipil untuk membahas situasi di Utara sejak tiba awal pekan ini.

"Kami memperjelas pendirian prinsip kami, tidak mengakui atau berurusan dengan 'pelapor khusus' yang hanya boneka AS," kata juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara kepada KCNA.

Baca juga: Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Jelajah ke Arah Lepas Pantai

Juru bicara itu mengatakan kegiatan pelapor hanya kedok kampanye kotor AS melawan Korea Utara.

Dia menuduh Salmon berani membuat pernyataan sembrono yang tidak dapat diampuni yang melanggar sistem dan hak kedaulatan kita yang tidak dapat diganggu gugat.

"PBB seharusnya tidak lagi membiarkan nama dan misinya disalahgunakan untuk kebijakan permusuhan AS terhadap DPRK," tambah juru bicara itu, menggunakan akronim untuk nama resmi Korut.

Pernyataan itu menyebut Salmon sebagai "dia" karena kesalahan jenis kelaminnya.

PBB membentuk pelapor khusus tentang hak asasi manusia Korea Utara pada 2004 ketika kekhawatiran internasional meningkat atas tuduhan pelanggaran berat di negara tertutup itu.

Tak satu pun dari utusan khusus telah diberikan akses ke negara itu untuk misi pencarian fakta.(*)

Baca juga: Presiden Korsel Tegaskan Tidak Akan Mencari Penangkal Nuklir, Utamakan Diplomasi Dengan Korea Utara

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved