Rekomendasi soal Brigadir J Lakukan Pelecehan, Susno Duadji: Komnas HAM Kebablasan, Melewati Garis

Komnas HAM menyampaikan sejumlah rekomendasi terkait pembunuhan Brigadir J, namun dianggap kebablasan oleh mantan Kabareskrim, Susno Duadji.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
DOK KOMNAS HAM dan KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES &
Komnas HAM menyampaikan sejumlah rekomendasi terkait pembunuhan Brigadir J, namun dianggap kebablasan oleh mantan Kabareskrim, Susno Duadji. 

SERAMBINEWS.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM menyampaikan sejumlah rekomendasi terkait pembunuhan Yosua alias Brigadir J, namun dianggap kebablasan oleh mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji.

Salah satunya soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Diketahui laporan rekomendasi Komnas HAM terkait kasus pembunuhan Brigadir J dibacakan dan diserahkan kepada Polri pada Kamis (1/9/2022) kemarin.

"Menindaklanjuti pemeriksaan dugaan kekerasan seksual terhadap saudari PC di Magelang dengan memperhatikan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan kondisi kerentanan khusus," kata Komisioner Komnas HAM Bidang Penyuluhan Beka Ulung Hapsara membacakan rekomendasi di Kantor Komnas HAM.

"Pada tanggal yang sama (7 Juli) terdapat dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap saudari PC di mana Saudara FS pada saat yang sama (saat terjadi kekerasan seksual) tidak berada di Magelang," jelas Komisioner Komnas HAM Bidang Penyelidikan Choirul Anam menambahkan.

Baca juga: Heboh Pengakuan Deolipa: Kuwat dan Putri Candrawathi Kepergok Brigadir J sedang Berbuat ML di Kamar

Sementara mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji mengatakan, tindakan yang dilakukan Komnas HAM sudah melewati garis dan kebablasan.

"Komnas HAM mohon maaf ya, melewati garis. Saya tidak dengar langsung statement itu, tapi kalau betul, itu kebablasan," kata Susno dikutip Serambinews.com dari tayangan tvOne, Kamis (1/9/2022).

Ia mengingatkan bahwa dugaan pelecehan seksual sudah dihentikan dan itu merupakan pernyataan resmi Kapolri di hadapan Komisi III DPR RI beberapa waktu lalu.

"Bukan karena meninggal, Kapolri sendiri yang menyatakan dalam forum resmi DPR, tidak ada pidana itu," kata Susno.

Baca juga: Dugaan Kekerasan Seksual pada PC Masuki Babak Baru: Dihentikan Bareskrim, Ditemukan Komnas HAM

Kemudian ia mempertanyakan dari mana keterangan Komnas HAM yang menyimpulkan dalam rekomendasi bahwa terjadi pelecehan.

"Keterangan yang didapat Komnas HAM itu dari siapa? Brigadir Yosua sudah meninggal kok," kata mantan Kabareskrim itu.

"Gak bisa dicocokkan. Ada keterangan saksi dari segerombolan orang yang sama, posisi mereka sama-sama tersangka.

Jadi, apapun juga yang mau diperbuat oleh mereka, itu kan gak bisa dicocokkan," tambahnya.

Baca juga: Debat Panas Kasus Brigadir J, Mic Ali Ngabalin Dimatikan, Deolipa Yumara: Gitu Aja Ngamuk-ngamuk

Selanjutnya, Susno juga menyorot status Komnas HAM yang bukan penyidik pidana. Sebab lembaga tersebut tidak pernah menyidik pro justitia untuk saksi, tersangka dan ahli.

"Demikian juga mereka tidak pernah memeriksa laboratorium forensik, karena dia gak punya laboratorium forensik kok, dia kan hanya dapat lemparan-lemparan saja," ucap mantan Kabareskrim itu.

Hal lain yang menjadi kritiknya yakni agak aneh Komnas HAM mengatakan ada adegan pelecehan tapi tidak ditampakkan.

"Tapi mudah-mudahan saja itu tidak benar apa yang dinyatakan Komnas HAM," kata Susno.

"Tapi kalau benar demikian, melewati garis, kasian penyidiknya. Penyidik sudah bekerja keras, sudah bagus, sudah jalan, kok dikacaukan lagi.

Atau memang ini dipelihara oleh Komnas HAM, mudah-mudahan saja saya yang salah gitu," pungkasnya.

Baca juga: Deolipa Ungkap Kebohongan Putri Candrawathi di Magelang, Ferdy Sambo Termakan Hasutan Sosok Ini

Deolipa Justru Sebut Kuwat dan Putri Candrawathi ML

Sementara mengenai motif pembunuhan Brigadir J semakin meluas, terbaru Deolipa mengungkapkan justru ada dugaan Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi yang sedang melakukan making love (ML).

Kemudian perbuatan asusila itu ketahuan oleh Yosua di Magelang dan jadi penyebab rangkaian cerita hingga Ferdy Sambo mengamuk serta memerintahkan Bharada E menghabisi nyawanya.

Diketahui Mantan Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara menyampaikan cerita terbaru yang mengejutkan soal motif pembunuhan Yosua atau Brigadir J.

Baca juga: BEREDAR Foto Mayat Brigadir J 1 Jam Setelah Ditembak, Terlungkup Dekat Kamar Mandi Bawah Tangga

Deolipa menyampaikan, terkait motif ini bisa saja dibuat oleh para tersangka, namun jangan sampai ada cerita bahwa Yosua melecehkan Putri.

"Motif bisa apa aja dibikin, cuma jangan sampai motifnya adalah Yosua melecehkan Putri, gak ada itu," kata Deolipa dilihat Serambinews.com dari tayangan tvOne, Senin (29/8/2022).

Mantan Pengacara Bharada E itu kemudian menjelaskan justru Kuat dan Putri kepergok Brigadir J sedang berbuat asusila, lalu Yosua-lah yang dikorbankan dalam kasus ini.

"Yang ada, Kuat dan Putri ketahuan lagi making love, oleh Yosua. Yosua yang dikejar," ungkap Deolipa.

Baca juga: Ferdy Sambo dan 6 Polisi Lain Jadi Tersangka Obstruction of Justice Kasus Brigadir J

Kemudian diduga dirangkailah cerita ke Ferdy Sambo seolah-olah Yosua pelakunya. Sang Jenderal pun naik pitam mendapat laporan itu hingga terjadinya pembunuhan.

"Makanya Putri buru-buru lapor ke Ricky supaya datang, si Kuat buru-buru lapor ke Sambo supaya ada begini-begini, seolah olah Yosua pelakunya," ungkap Deolipa.

"Padahal Yosua ini korban," tambahnya.

Baca juga: TERUNGKAP Kuat Maruf Temui PC di Kamar saat di Magelang, Ancam Brigadir J dan Dianggap Melecehkan

Saat ditanya bukannya saat peristiwa di Magelang itu Kuat di luar rumah, Mantan Pengacara Bharada E ini pun membantah.

"(Di Magelang), Kuat di dalam dong, di lantai atas. Kata siapa di luar rumah," ucap Deolipa.

"Eliezer (Bharada E) kan ngomong, saya curiga bang, si itu ada main, si Kuat sama si Putri. Oh pantas begitu, jadi Yosua dikorbanin," tambahnya.

Baca juga: TERUNGKAP Ada Adegan Berbeda Saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J, Bharada E Sempat Kaget

Kemudian Deolipa menduga, Irjen Ferdy Sambo belum mengetahui hal itu hingga saat ini. Putri dan Kuat masih menutup rahasia tersebut rapat-rapat.

"(Sambo) yang gak tahu, kan Kuat sama Putri pintar nyimpan rahasia," pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved