Berita Pidie

Mahasiswa Pidie Tolak Kenaikan BBM, Kapolres Pidie: Razia SPBU

Puluhan mahasiswa berdemo di Gedung DPRK Pidie, Jumat (2/9/2022), seiring adanya wacana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ MUHAMMAD NAZAR
Mahasiswa berdemo ke DPRK Pidie, Jumat (2/9/2022), terkait wacana pemerintah naikkan BBM. 

SIGLI- Puluhan mahasiswa berdemo di Gedung DPRK Pidie, Jumat (2/9/2022), seiring adanya wacana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Mahasiswa menolak wacana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.

Pantauan Serambi, Jumat (2/8/2022), kedatangan puluhan mahasiswa ke Gedung DPRK Pidie mendapat pengawalan dari Polres Pidie.

Mahasiswa membawa spanduk dan kertas karton berisikan nada protes kepada pemerintah.

Saat sampai di pintu masuk Gedung DPRK Pidie, awalnya diterima dua anggota dewan, Teuku Saifullah TS dan Awaluddin.

Beberapa saat kemudian muncul satu anggota DPRK Pidie lain, Nasrulsyam.

Nampak tiga anggota DPRK Pidie yang bertemu dengan mahasiswa.

Teuku Saifullah TS sempat mempersilahkan mahasiswa untuk masuk ke Gedung DPRK Pidie, namun mahasiswa tetap berorasi secara bergantian.

Mahasiswa tidak mau masuk ke Gedung DPRK Pidie, sebab hanya diterima tiga anggota DPRK Pidie.

Keinginan mahasiswa bertemu dengan 40 anggota dewan dan tiga pimpinan.

Baca juga: Aliansi Mahasiswa Demo DPRK Aceh Tenggara, Tolak Kenaikan BBM dan Sembako

Baca juga: Jelang Kenaikan BBM, Kepala Daerah Tertekan

Gagalnya mahasiswa bertemu semua anggota dewan, membuat mereka berorasi dengan memprotes kinerja DPRK Pidie yang tidak masuk kerja.

Mahasiswa sangat kecewa terhadap tidak hadirnya pimpinan DPRK Pidie, saat untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

Namun, setelah lama menunggu di depan pintu masuk, akhirnya mahasiswa didampingi polisi masuk ke ruang sidang paripurna DPRK Pidie.

Saat tiba di ruang sidang, mahasiswa duduk secara lesehan di lantai bersama tiga anggota DPRK Pidie, T Saifullah TS, Nasrulsyam dan Awaluddin.

Di ruang sidang, mahasiswa kembali melakukan orasi secara bergantian.

Mahasiswa menginginkan bertemu dengan pimpinan DPRK Pidie, meski melalui video call.

Akhirnya Wakil Ketua DPRK Pidie, Muhammad Saleh, menyampaikan statemen secara singkat melalui video call antara lain menyebutkan, bahwa dirinya mendukung kegiatan mahasiswa yang telah menyuarakan aspirasi masyarakat terhadap rencana pemerintah menaikkan BBM.

Menurutnya, Partai Gerindra mulai dari perwakilannya anggota dewan di kabupaten hingga DPR-RI, telah meminta pemerintah untuk menunda menaikkan harga BBM.

Baca juga: Polisi Amankan SPBU di Pijay Jelang Kenaikan BBM Subsidi, Antrean Kendaraan Cukup Padat

“Saya hari ini tidak bisa masuk kerja karena kurang sehat.

Jadi saya minta maaf sama adik-adik,” jelasnya.

Setelah itu, mahasiswa membacakan poin-poin petisi antara lain berisi menolak pemerintah untuk menaikkan BBM bersubsidi, karena akan merusak sendi-sendi ekonomi masyarakat kelas bawah dan pelaku ekonomi menengah.

Poin kedua memita pemerintah mencabut kenaikan tarif listrik dan meminta dewan mempublikasikan dukungan yang tertuang dalam petisi yang diserahkan itu.

“ Petisi yang diserahkan ke dewan jangan dibuang ke dalam tong sampah dan harus dijalankan.

Kami akan datang lagi dengan massa lebih banyak jika dewan mengingkari kesepakatan yang tertuang dalam petisi,” kata pendemo.

Aksi terakhir dlakukan mahasiswa dengan meminta dewan menandatangani petisi tersebut.

Tanda tangan itu dilakukan Teuku Saifullah TS.

Setelah itu, massa langsung bubar dari kantor dewan.

KAPOLRES Pidie, AKBP Padli SIK melalui Kabag Ops, AKP HG Tanjung SH kepada Serambi, Jumat (2/9/2022) mengatakan, kegiatan razia dilakukan seiring ada isu kenaikan BBM, sehingga Polri/ TNI dan Pemkab hadir untuk memberikan informasi bahwa tidak ada kelangkaan BBM.

“ Masyarakat tidak perlu panik menyikapi isu kenaikan BBM.

Jadi sebelum adanya kenaikan BBM, hendaknya tidak ada yang menimbun maupun menyalahgunakan BBM bersubsidi,” jelasnya.

Menurutnya, razia itu akan dilancarkan kembali sesuai dengan perkembangan jika tidak terjadi antrean panjang yang meluber ke ruas jalan di SPBU.

Sehingga masyarakat bisa mengisi BBM seperti biasa.

“ Sekitar 80 personel dilibatkan dalam razia ini sebagai tim gabungan terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP Pidie dan Petugas Perhubungan Pidie,” ujarnya Dikatakan, saat ini satu oknum warga diamankan Satreskrim Polres Pidie, yang membeli BBM jenis solar bersubsidi untuk tujuan pribadi.

Dalam melakukan aksinya pelaku memodifikasi pikap sebagai modus dalam mengisi BBM.

“Kalau untuk keperluan nelayan atau mesin pertanian, silahkan membeli BBM solar bersubsidi dan tidak ada larangan.

Namun, BBM bersubsidi itu dibeli sesuai dengan ketentuan dinas terkait,” pungkasnya. (naz)

Baca juga: Terkait Tuntutan Mahasiswa Tolak Kenaikan BBM, Ini Tanggapan DPRK Langsa

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan BBM di Langsa, Ini Lima Poin Petisi Mahasiswa

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved