Berita Banda Aceh

Daniel Sarankan Penarikan Sektor PAD Gunakan Sistem Terukur

Anggota DPRK Banda Aceh, Daniel Abdul Wahab, menyarankan semua instansi dan semua sektor OPD yg mengurus PAD di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh

Editor: IKL
For Serambinews.com
Anggota DPRK Banda Aceh, Daniel Abdul Wahab 

Hindari Kebocoran Bek Na Lee Cok Peng Pasoe Lam Goni

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota DPRK Banda Aceh, Daniel Abdul Wahab, menyarankan semua instansi dan semua sektor OPD yg mengurus PAD di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh agar menggunakan sistem non tunai dalam proses penarikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Tujuannya, agar semua pembayaran yang menjadi sumber pemasukan bagi PAD Kota Banda Aceh akan terdata serta terinput secara baik dan akurat.

Sekretaris Komisi I DPRK Banda Aceh ini pun optimis dengan pembayaran non tunai dengan menggunakan sistem yang baik
akan mampu mendompleng peningkatan PAD Kota Banda Aceh secara meningkat tajam dan akurat dalam segala sektor.

Lalu sebut Ketua RAPI Kota Banda Aceh ini secara otomatis akan mempersempit ruang gerak proses-proses penarikan itu sendiri yang mungkin selama ini dilakukan penarikan secara tunai, yaitu cok peng pasoe lam goni (ambil uang masukkan ke dalam goni), tamsilan dan gambaran ungkap Daniel Abdul Wahab.

Baca juga: Daniel Abdul Wahab Bangun Balai Pengajian

"Hal yang kita khawatirkan goni itu akan mudah bocor, ini sebagai tamsilan, dimana seharusya itu menjadi pemasukan bagi PAD Kota Banda Aceh tapi bisa jadi bocor dalam proses. Intinya, bek na lee yang cok peng pasoe Lam goni (Jangan ada lagi yang mengambil uang masukkan dalam karung," ungkap Daniel.

Lalu, lanjut Daniel, indikasi-indikasi dan pemikirin negatif terhadap dugaan penyelewengan dan kebocoran PAD yang mungkin rawan terjadi selama ini dapat diminimalisir, terang Ketua Fraksi Nasdem-PNA DPRK Banda Aceh ini.

Pembayaran non tunai ungkap Daniel yang juga salah seorang penggagas Qanun Sistem Parkir Non Tunai yang sudah disahkan agar hasil PAD bisa terukur dengan baik tidak lagi ada rasa saling curiga.

"Menggunakan sistem tujuan untuk baik, agar semua pemasukan ke PAD terinput, dan terukur dengan baik, sehingga tak ada lagi rasa saling curiga," sebutnya.

Ia pun berharap semua area parkir-parkir di tepi jalan umum dalam Kota Banda Aceh secara bertahap dapat diberlakukan dengan sistem pembayaran non tunai yang memudahkan masyarakat tentunya dan tidak menaikkan tarif parkir.

"Saya yakin dengan sistem yang dibangun dan diubah sedemikian baik dan akuratnya, akan meningkatan sumber PAD Kota Banda Aceh dari sektor perparkiran," sebut Politikus Partai Nasdem Kota Banda Aceh ini.

Ia pun menjelaskan kondisi ekonomi masyarakat saat ini sedang sulit, sehingga harapannya pajak tidak dinaikkan dulu.
Tapi sistem harus terus ditatar dan dibenahi agar pemasukan PAD Kota Banda Aceh dapat terus meningkat dan apa yg diberikan oleh masyarakat betul-betul masuk sesuai harapannya dan terkelola sesuai dengan harapan dan keinginan rakyat kembali tentunya.

"Bek le cok peng pasoe Lam goni alias dilakukan secara manual. Tapi, menuju pembayaran parkir secara non tunai. Tujuannya PAD dari sektor perparkiran dapat diketahui dengan jelas dan pasti, sehingga tidak ada lagi penyimpangan yang bisa dilakukan sehingga saling curiga satu sama lain dan kepercayaan publik pun baik kepada pemerintah," pungkas Daniel yang juga sekretaris Pansus PAD.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved