Kajian Islam

Islam Melarang Pengrusakan Fasilitas Publik, Simak Penjelasan Tgk Burhanuddin

“Salah satu aspek dari larangan yang terdapat pada ayat tersebut adalah berhubungan tentang penjagaan dan larangan merusak fasilitas publik,” ujarnya.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
FOR SERAMBINEWS.COM
Pengurus DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Burhanuddin SPdI MA. 

Maka Islam sangat mengedepankan beberapa nilai dari Kaidah Ushul, yakni menolak kerusakan lebih diutamakan daripada menarik kemaslahatan.

“Kaidah ini dipakai ketika sebelum melaksanakan atau malakukan sesuatu.

Baca juga: Amalkan Sekarang, Inilah 4 Amalan Hari Jumat yang Banyak Mendatangkan Pahala, Rugi Jika Dilewatkan

Namun jika sudah terjadi maka berlaku Kaidah Ushul selanjutnya, yakni ‘Jika terjadi pertentangan antara kebaikan (maslahat) dan kerusakan (mafsadat), maka yang diperhatikan adalah yang lebih unggul dari keduanya,” jelasnya.

Karena itu, kehadiran dan kebijaksanaan dari pemimpin menjadi sebuah pilihan terbaik.  

Hal ini berlaku dalam nilai Kaidah Ushul yang menyatakan, ‘kebijakan pemimpin terhadap rakyatnya harus dihubungkan dengan kemaslahatan’.

“Maka disinilah pentingnya kemampuan pemimpin yang harus dapat membaca segala kemungkinan dari gejala-gejala yang dapat mengarahkan teradinya kerusakan, dan mengantisipasinya dengan sebaik mungkin,” ujar Tgk Burhan.

Sebagai seorang muslim, ajaran Islam mengedepankan kepentigan bersama lebih besar untuk dipertimbangkan dari pada kepentingan pribadi, kelompok yang bersifat sesaat.

“Maka hendaknya saat ada event-event hiburan, permainan bola, demosntrasi, menyampaikan pendapat, hendaklah seorang muslim mengedapankan sikap “Ihsan” dalam melakukannya,” tambah Pengurus DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh ini.

Namun apabila pengerusakan fasilitas juga masih terjadi, hal tersebut sudah menjadi Qadarullah atau Takdir dari Allah.

“Saati itulah mengembalikan segala sesuatu yang bukan kehendak kita, setelah kita berupaya semaksimal mungkin menyiapkan segalanya dengan baik dan benar.

Ambil hikmahnya, ambil pelajaran, merenung dan mengambil langkah taktis untuk memperbaikinya di kemudian hari,” pungkasnya. (Serambinews.com/ar)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved