Berita Aceh Besar
PKS Aceh Besar Buat Aksi Flashmob, Tolak BBM Naik
"Aksi ini kita lakukan untuk menyampaikan kepada masyarakat, khususnya Aceh Besar bahwa PKS menolak kebijakan kenaikan BBM itu," kata Hanifullah...
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
"Aksi ini kita lakukan untuk menyampaikan kepada masyarakat, khususnya Aceh Besar bahwa PKS menolak kebijakan kenaikan BBM itu," kata Hanifullah atau akrab disapa Abi Hanif kepada Serambinews.com.
Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Puluhan kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh Besar, melakukan aksi flashmob atau aksi diam selama 30 menit, tolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bundaran Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (10/9/2022).
Puluhan massa dari PKS Aceh Besar itu mulai berkumpul di sekitaran bundaran sejak pukul 09.00 WiIB
Dengan warna khas orange, mereka mengelilingi tugu bundaran tersebut.
Bendera PKS dan spanduk penolakan kenaikan BBM itu, terbentang di antara bahu jalan.
Setiap kader, masing-masing memegang satu hingga dua bendera PKS, dan lainnya memegang spanduk penolakan tersebut.
Aksi flashmob itu sendiri dilakukan serentak oleh seluruh kader PKS di Indonesia.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Aceh Besar, Hanifullah mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai respon atas kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi dan non subsidi.
Baca juga: Pendemo Tolak Kenaikan Harga BBM di Aceh Tamiang, Diajak Membagikan Sembako
Sebab kata dia, pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Sabtu (3/9/2022) mengeluarkan pengumuman terkait kebijakan penaikan harga BBM. Tiga jenis BBM yang mengalami kenaikan itu antara lain, Pertalite, dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter.
Kemudian, BBM jenis Solar Subsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter, serta Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 per liter, menjadi Rp 14.500 per liter.
"Aksi ini kita lakukan untuk menyampaikan kepada masyarakat, khususnya Aceh Besar bahwa PKS menolak kebijakan kenaikan BBM itu," kata Hanifullah atau akrab disapa Abi Hanif kepada Serambinews.com.
Hanif yang juga Anggota Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar itu meminta, agar pemerintah pusat dalam hal ini Presiden RI agar meninjau kembali kebijakan penaikan harga BBM tersebut.
Pasalnya kata dia, dengan naiknya harga BBM itu, tentu akan berdampak terhadap kenaikan sejumlah bahan komoditas pangan dan bahan pokok lainya.
"Karena kalau BBM sudah naik, tentu bahan pokok lainnya juga akan ikut naik," ujarnya.