Internasional
Iran Setujui Pembebasan Dua Awak Kapal Tanker Yunani
Pemerintah Iran setuju membebaskan awak dua kapal tanker Yunani yang ditangkap pada Mei 2022 di Teluk.
SERAMBINEWS.COM, ATHENA - Pemerintah Iran setuju membebaskan awak dua kapal tanker Yunani yang ditangkap pada Mei 2022 di Teluk.
Hal itu sebagai balasan atas penyitaan minyak oleh Amerika Serikat dari sebuah kapal tanker berbendera Iran di Yunani, kata serikat kapal komersial Yunani, Senin (12/9/2022).
Kasus ini telah membuat tegang hubungan antara Athena dan Teheran ketika ketegangan meningkat antara Iran dan Amerika Serikat.
Awak kapal tanker akan diganti, memungkinkan mereka kembali ke negara asal mereka segera, kata serikat pekerja dalam sebuah pernyataan di situsnya.
Tidak jelas apakah dua kapal tanker Yunani, MT Prudent Warrior dan Delta Poseidon, akan dibebaskan, tambahnya.
Kementerian luar negeri Iran tidak dapat mengkonfirmasi informasi tersebut.
Baca juga: Iran Sita Kapal Asing Pengangkut Bahan Bakar, Seluruh Awak Ditangkap
"Kami tidak memiliki konfirmasi saat ini tentang pembebasan," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser KanaanI.
Dia berharap akan ada perkembangan positif di masa depan.
Sebuah sumber kementerian perkapalan Yunani pada Senin (12/9/2022) mengatakan upaya yang sangat serius telah dilakukan untuk mengembalikan awak Yunani secepat mungkin.
Kapal tanker berbendera Iran Lana, sebelumnya Pegas, ditangkap oleh Yunani pada April 2022 dan ditahan selama berbulan-bulan.
Amerika Serikat telah menyita sebagian kargo minyaknya karena sanksi.
Pengosongan minyak dari Lana mendorong pasukan Iran pada Mei 2022 untuk merebut dua kapal tanker Yunani di Teluk Timur Tengah.
Baca juga: Dubes AS Puji Pemerintah Yaman, Izinkan Kapal Pengangkut Bahan Bakar Berlabuh di Hodeidah
Kemudian, dibawa ke Iran setelah Teheran memperingatkan tindakan hukuman terhadap Athena.
Lana yang mengalami masalah mesin ini resmi dibebaskan pada Juli 2022 lalu.
Berlabuh di Piraeus sejak saat itu, kapal itu telah mengambil kargo minyak yang telah disita Amerika Serikat dan diperkirakan akan berlayar kembali ke Iran.