Berita Aceh Barat

Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM di Meulaboh Ricuh, 13 Orang Mahasiswa Ditangkap

Sebanyak 13 mahasiswa yang diamankan pihak kepolisian dalam aksi tersebut, 10 di antaranya laki-laki dan 3 perempuan.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Polisi saat mengamankan salah satu mahasiswa yang terjadi kericuhan pada aksi demo penolakan kenaikan harga BBM, Senin (12/9/2022) di Simpang Pelor Meulaboh, depan Gedung DPRK Aceh Barat. 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Bahri

SERAMBINEWSTV.COM, MEULABOH – Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak (AKAR), berlangsung ricuh saat mahasiswa hendak bergerak masuk ke Kantor DPRK yang saat itu berada di Simpang Pelor Meulaboh, Senin (12/9/2022).

Masa yang terlihat mulai beringas, akhirnya polis langsung membubarkan massa dengan menggunakan gas air mata, kondisi tersebut membuat suasana berubah jadi keributan antara mahasiswa dan polisi.

Sebanyak 13 orang mahasiswa berhasil diamankan oleh pihak kepolisian dalam aksi tersebut, diantaranya 10 laki-laki dan 3 orang perempuan.

Di tengah aksi demo tersebut sebelumnya polisi menemukan 1 senjata tajam, batu dan ban bekas, kondisi tersebut dinilai berbahaya, sehingga masa terpaksa harus dibubarkan.

Saat diminta untuk mundur dan membubarkan diri dengan baik-baik, masih tetap berusaha merangsek maju, dan saat itu pula polisi langsung melakukan aksi pembubaran dengan tembakan gas air mata.

Ledakan pertama salah satu mahasiswa terjatuh, dan setelah itu mahasiswa tersebut bangun lagi, guna menyelamatkan diri dari gas air mata.

Dalam suasana tegang itu, terjadi kejar-kejaran dan akhirnya polisi mengamankan sejumlah mahasiswa guna  meredam terjadinya insiden buruk di lokasi aksi demo tersebut.

Sebelumnya juga terjadi negosiasi antara mahasiswa dengan anggota DPRK Aceh Barat setelah tidak ada titik temu usai melakukan negosiasi dengan sejumlah anggota DPRK yang dikawal oleh pihak kepolisian.

Saat masa nekat untuk maju, bersama dengan kendaraan dan becak, akhirnya polisi melepaskan tembakan dan terjadi keributan dan terjadi pengejaran dalam pembubaran tersebut.

Sebagian mahasiswa berusaha melarikan diri, sebagian mahasiswa berusaha memberi semangat kepada masa untuk terus bertahan, dan kondisi tersebut segera diamankan.

Sejumlah mahasiswa diambil paksa oleh personil kepolisian di mobil L300 terbuka salah satu mobil yang dijadikan sebagai penempatan sound system yang digunakan saat orasi.

Sejumlah mahasiswa ikut diamankan di halaman Hotel Meuligoe, dan sebagian mahasiswa yang diamankan tersebut dibawa ke Mapolres Aceh Barat.

Kapolres Aceh Barat AKBP Pandji Santoso kepada Serambinews.com, Senin (12/9/2022) menjelaskan, bahwa kondisi yang berlangsung tersebut karena masa mulai beringas, sehingga pihaknya langsung melakukan pembubaran.

“Aksi ini awaknya berjalan tertib dan aman, namun setelah ada negosiasi mahasiswa bersikeras untuk masuk, dalam situasi tersebut salah satu anggota disundul dengan becak, dan terpaksa kami bubarkan dengan gas air mata,” jelas AKBP Pandji Santoso.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved