Berita Aceh Tamiang
Pengusaha Medan Bangun PKS di Tamiang, Tonase Pabrik Capai 45 Ton Per Jam
Pabrik yang dikelola PT Bumi Tamiang Sentosa (BTS) ini mulai beroperasi setelah diresmikan oleh Bupati Aceh Tamiang, Mursil, Kamis (15/9/2022).
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pengusaha asal Kota Medan, Sumatera Utara membangun pabrik kelapa sawit (PKS) di Kampung Tebingtinggi, Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang.
Investasi ini diyakini akan memberikan dampak positif besar karena akan membangkitkan perekonomian masyarakat setempat.
Pabrik yang dikelola PT Bumi Tamiang Sentosa (BTS) ini mulai beroperasi setelah diresmikan oleh Bupati Aceh Tamiang, Mursil, Kamis (15/9/2022).
Peresmian itu turut dihadiri Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Imam Asfali, Kasdim 0117/Atam, Mayor Inf Irfan Adi Wibowo, sejumlah anggota DPRK Aceh Tamiang, dan beberapa kepala SKPK.
Mursil menegaskan, kehadiran para pejabat ini merupakan dukungan nyata atas keberadaan pabrik bertonase 30-45 ton per jam itu.
“Ini tanda kami di sini mendukung kebangkitan ekonomi, dan yang paling penting kami membuktikan investasi di Aceh itu aman,” kata Mursil.
Baca juga: Aceh Tamiang Bangun Pabrik Kelapa Sawit dan Pabrik Minyak Goreng
Sedikit dijelaskannya, awalnya pabrik ini akan didirikan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Mursil yang mendengar informasi ini langsung mencoba meyakinkan para pengusaha ini untuk melirik Aceh Tamiang.
“Jujur saja, awalnya bukan di sini, tapi di Langkat. Kebetulan saya kenal sama pengusahanya, saya coba yakinkan dia untuk menanamkan investasinya di sini,” ungkapnya.
Mursil beharap, dukungan ini bukan hanya datang dari Forkopimda, tapi juga harus dari seluruh masyarakat.
Dengan memberikan banyak gambaran positif, Mursil mencoba meyakinkan kalau keberadaan pabrik ini akan memengaruhi pergerakan ekonomi yang lebih dinamis.
“Bukan hanya menyerap tenaga kerja lokal, tapi nanti akan melahirkan banyak efek domino, misalnya warung, ramai nanti ini, juga akan lahir supplier-supplier (SP) baru,” ujarnya penuh semangat.
Baca juga: Aceh Tamiang Dinilai Cocok Lokasi Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Milik Pekebun, Ini Indikatornya
Mursil meyakini bila teori ini berjalan baik, maka predikat Aceh sebagai provinsi miskin akan terkikis seiring meningkatnya angka tenaga kerja.
“Makanya harapan saya, tolong investasi di Aceh Tamiang dijaga. Kita buktikan investasi di Aceh aman agar investor lain mau datang kemari,” harapnya.