Breaking News

Doa dan Shalat

Ini Niat Mandi Sunnah Hari Jumat, Simak Juga Amalan Sunnah Sebelum dan Sesudah Jumat Lainnya

Buya Yahya menjelaskan, barang siapa yang melakukan mandi di hari Jumat maka mandinya seperti mandi saat dia junub, menguyur sekujur tubuhnya, namun

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Agus Ramadhan
querty.com
Ilustrasi mandi sunnah di Hari Jumat. 

SERAMBINEWS.COM - Berikut lafadz niat mandi sunnah Jumat serta tata caranya.

Hari ini merupakan hari Jumat (16/9/2022), bertepatan dengan 12 Rabi'ul Awal 1444 Hijriah,

Setiap hari Jumat, kaum laki-laki diwajibkan untuk menunaikan ibadah shalat Jumat di Masjid.

Namun sebelum menunaikan ibadah shalat Jumat, ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan.

Salah satunya yaitu mandi sunnah Jumat.

Sebelum berangkat shalat Jumat, laki-laki dianjurkan untuk mandi karena mendapat pahala sunnah dan tubuh menjadi lebih segar.

Sebagaimana pula tertera pada hadist yang menganjurkan untuk mandi sebelum menghadiri shalat Jumat.

“Siapa saja yang menghadiri shalat Jum’at di antara kalian, maka mandilah,” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Sesungguhnya ini adalah hari raya yang telah Allah jadikan bagi kaum muslimin. Barangsiapa menghadiri shalat Jum’at, hendaklah mandi. Jika mempunyai minyak wangi, hendaklah mengoleskannya, dan hendaklah kalian bersiwak,” (HR. Ibnu Majah).

Baca juga: Mandi Wajib dan Tata Caranya, Berikut Niat dan Tata Caranya, Menghadap Kiblat, Awali Bagian Kanan

Berikut lafadz niat mandi sunnah Jumat serta tata cara melakukannya.

Niat mandi shalat Jumat

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِحُضُوْرِ صَلاَةِ الْجُمْعَةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla li hudhuri shalatil Jum‘ati sunnatan lillahi ta‘ala

Artinya: "Saya niat mandi sunah untuk menghadiri Salat Jumat karena Allah Ta'ala,"

Tata cara mandi sunnah Jumat

Dikutip dari BanjamasinPost.co.id Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon, Yahya Zainul Ma'arif, Lc., M.A., Ph.D. atau yang akrab disapa Buya Yahya menjelaskan, mandi sunnah Jumat yang memiliki keutamaan tersendiri.

"Mandi Sunnah sebelum Shalat Jumat memiliki aturan dan cara mandinya," ujar Buya Yahya seperti dikutip dari unggahan Instagram pribadinya @buyayahya_albahjah.

Buya Yahya menjelaskan, barang siapa yang melakukan mandi di hari Jumat maka mandinya seperti mandi saat dia junub, menguyur sekujur tubuhnya, namun niatnya adalah sunnah.

Bagi orang yang mandi junub dalam mahzab Imam Syafii, ada sebagian orang yang waktu itu sekaligus mandi sunnah.

Dalam pendapat tersebut ada dua pendapat, ia punya junub karena mengauli istrinya dan setelah itu ia mandi besar, kalau dalam mahzab kita Imam Syafii ia sudah mendapatkan kesunnahan, karena tujuannya adalah mandi.

Baca juga: 5 Amalan Hari Jumat yang Sangat Rugi Jika Dilewatkan, Salah Satunya Mandi Sebelum Shalat Jumat

"Sebagian lain mengatakan tidak, harus ada dulu niatnya. Disamping kita niat mandi besar, maka boleh niat, sunnah mandi Jumat, ini berbeda dengan shalat," kata Buya Yahya.

"Apabila shalat fardhu digabung dengan shalat sunnah, tidak boleh puasa fardhu digabung dengan puasa sunnah, tidak boleh, perbedaannya di situ, kalau mandi boleh," sambungnya.

Dengan demikian, bagi kaum laki-laki yang sedang berjunub, bisa menggabungkan mandi sunnah dengan mandi wajib.

Amalan Sebelum dan Sesudah Shalat Jumat

Selain mandi sunnah Jumat, ada beberapa amalan lain yang dianjurkan untuk dikerjakan pada Hari Jumat.

Dikutip dari BanjamasinPost.co.id, berikut beberapa amalan sunnah yang dianjurkan dikerjakan sebelum dan sesudah shalat Jumat.

1. Memotong kuku dan kumis

Amalan ini sesuai dengan apa yang selalu Rasulullah lakukan.

"Adalah Rasulullah SAW memotong kuku dan mencukur kumis pada hari jum'at sebelum beliau pergi sholat jum'at. (HR. Al-Baihaqi dan At-Thabrani).

2. Mandi

Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang balig berdasarkan hadits Abu Sa’id Al Khudri, di mana Rasulullah bersabda yang artinya, “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.” (HR. Bukhori dan Muslim).

Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit dan musafir.

Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat shalat Jumat.

Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi janabah biasa. Rasulullah bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi Jumat seperti mandi janabah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Menggosok gigi

Dari Abu Said al-khudri, bahwa rasulullah saw bersabda, "Mandi hari jum’at diperintahkan bagi setiap yang sudah bermimpi (akil baligh), bersiwak dan menggunakan minyak wangi jika dia memilikinya. (HR Muslim).

Bersiwak adalah membersihkan gigi dengan menggunaan batang kayu siwak yang diantara hikmahnya adalah untuk membersihkan dan menghilangkan bau mulut

Apabila kita tidak mendapatkan kayu siwak, bisa juga menggunakan sikat gigi dengan pasta gigi, karena inti hikmah dari ajaran bersiwak adalah membersihkan gigi dan menghilangkan bau mulut.

Baca juga: Jarang Diperhatikan, Ternyata Penggunaan Sampo & Sabun Seperti Ini Bikin Mandi Wajib Tidak Sah

4. Menggunakan pakaian bersih

Sebagian orang berpendapat pakaian yang terbaik adalah pakaian yang berwana putih.

"Kenakan pakaian-pakaian putih, karena pakaian putih adalah sebaik-baik pakaian kalian. Dan kafanilah dengan kain putih orang yang mati dari kalian,' ( Hadis shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud no 3878, At Tirmidzi no 994, An Nasa; VIII/205, Ibnu Majah no 1472 dan Ahmad I/247)

5. Memakai parfum

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

“Barang siapa mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu shalat sesuai yang ditentukan baginya dan ketika imam memulai khotbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Segera berangkat ke masjid

Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.” (HR. Bukhari).

Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.”

7. Shalat sunnah

"Apabila seseorang masuk masjid maka hendaklah dia mengerjakan shalat dua rakaat sebelum ia duduk." (HR. Abu Daud dari Abu Qatadah).

8. Memperbanyak Sholawat Nabi dan Doa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah shalawat kepadaku di dalamnya, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku”.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari Jum’at kemudian berkata, “Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.”

9. Tidak Duduk dengan Memeluk Lutu Ketika Khatib Berkhotbah

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari duduk dengan memeluk lutut pada saat imam sedang berkhutbah.” (HR. Tirmidzi no. 514 dan Abu Daud no. 1110. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Baca juga: Jangan Lewatkan Saat Shalat Jumat di Masjid, Berikut Niat dan Tata Cara Shalat Tahiyatul Masjid

10. Shalat Sunnah Setelah Shalat Jumat

Rasulullah bersabda yang artinya, “Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka sholatlah empat rakaat.”

Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi).

11. Membaca Surat Al-Kahfi

Setelah pulang dari masjid, sempurnakan amalan di hari Jumat dengan membaca surat Al-Kahfi

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka Allah akan menyinarinya dengan cahaya di antara dua Jum’at.”(HR Hakim dalam Al-Mustadrok).

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

SEPUTAR IBADAH LAINNYA

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved