Info Singkil
Perjalanan dr Humaira, Naik Perahu Nimbrung Hingga Selesaikan Setangkai Bunga Sulam Kasab
Mereka baru pertama kali naik perahu kayu menelusuri sungai selebar 300 meter yang dikenal sebagai tempat buaya bersarang.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Taufik Hidayat
Dekaranasda Aceh Singkil, melakukan pembinaan terhadap pengrajin sulam kasab manik-manik Kuala Baru. Hasilnya patut berbangga dengan menjadi juara satu kategori desa binaan tingkat Provinsi Aceh.
Tradisi Calon Pengantin
Sulam kain kasab manik-manik, merupakan tradisi calon pengantin perempuan asal Kuala Baru. Dahulu calon pengantin perempuan harus, menyulam sendiri keperluan perlengkapan pernikahan seperti baju pengantin dan tempat tidur.
Tradisi itu bertahan turun temurun. Inilah yang menyebabkan kerajinan tradisonal Kuala Baru bertahan dari gerusan jaman.
Tak mengherankan jika gadis-gadis Kuala Baru, memiliki keahlian menyulam kasab manik-manik dan kasab benang emas. Keahlian itu diwariskan secara otodidak dari ibu mereka yang dahulunya berpengalaman membuat pekerjaan sama sebelum dinikahkan.
Kuatnya tradisi itu, dahula kala kerap anak-anak perawan harus menunda adat pesta pernikahan sampai sulam kasab selesai. Maklum dikerjakan sendiri, beda dengan saat ini yang diperbolehkan dibantu kaum perempuan lain.(*)
Baca juga: LIVEUPDATE Gudang Boat Terbakar, Meninggal Akibat Terbakar Abu Boiler, Gaji PPPK hingga Masjid Agung