Komunitas
Guru Besar UGM Sampaikan Petuah pada Pelantikan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Aceh-Yogyakarta
Seperti pembukaan seremoni di Aceh, kegiatan mahasiswa Aceh di Yogyakarta dilanjutkan pembacaan ayat suci Alquran oleh Muhammad Rais Baizar, lalumenya
Penulis: Jafaruddin | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON - Pelantikan dan Temu Ramah Pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Aceh-Yogyakarta (Himpasay) Periode 2022-2023 pada Sabtu (17/9/2022) malam diisi dengan penyampaian Petuah Ilme.
Kegiatan bertema “Meneguhkan persatuan, menyongsong peradaban, berlangsung di Balee Gadeng, Sagan, Yogyakarta.
Acara dimulai pukul 19.00 WIB, langsung dibuka dengan Tarian Ranup Lampuan yang ditampilkan oleh Sanggar Pocut Nyak Dhien.
Seperti pembukaan seremoni di Aceh, kegiatan mahasiswa Aceh di Yogyakarta dilanjutkan pembacaan ayat suci Alquran oleh Muhammad Rais Baizar, lalumenyanyikan lagu Indonesia Raya dan Himne Aceh.
Kegiatan itu juga dirangkai dengan penyampaian materi Petuah Ilme, yang disampaikan Prof DrIrwan Abdullah, MA Guru Besar Antropologi UGM asal Aceh.
• Himpasay Gelar Diskusi Publik, Gubernur Sebut Semangat Demokrasi Warnai Proses Pembangunan Aceh
“Kita semua adalah anugerah terbesar saat kita hadir di Jogya sebagai orang-orang terpilih bisa menempuh pendidikan Pascasarjana, Aceh harus dikembalikan pada sejarah, bukan hanya istimewa tapi juga khusus dan satu-satunya provinsi di Indonesia yang mendapatkan hal tersebut,” ujar Prof Dr Irwan mengawali materi Petuah Ilme.
Guru Besar UGM itu juga menyebutkan, peran psikologi antara daerah dan pusat, psikologis ekslusi dan insklusi dan termasuk transformasi sosial, maka memerlukan tigaperspektif besar Aceh di era baru saat ini.
Pertama perspektif jangka panjang, kedua perspektif pendidikan dan agama, dan ketiga perspektif sumber daya manusia.
• HIMPASAY Gelar Diskusi Publik Demokrasi Sebagai Pilar Pembangunan Aceh
Sementara itu Ketua Himpunan Masyarakat Aceh Yogyakarta Ardian menyampaikan selamatberprestasi dan menyelesaikan studi, InsyaAllah kelak akan menjadi pengganti orang-orang hebat Aceh seperti masa sejarahnya Aceh.
KetuaDemisioner Himpasay, Dede Adistira mengungkapkan mahasiswa sangat punya tekad dalam mengembangkan Aceh dari Yogyakarta.
“Kami tergabung dalam Himpasay harus menerobos dan membuktikan mahasiswa pascasarjana Aceh bukan apatis, namun mahasiswa yang punya nilai sosial yang sangat tinggi terhadap pembangunan Aceh," pria yang kerap disebut Dede Pase itu.
Pengurus HImpasay yang berjumlah 42 orang itu dilantik Perwakilan Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Ir Cut Putri AriannurMM.
Pengurus inti Himpasay terdiri Ramazana SSos (Ketua Umum), Afifah Bilqis SPd (Wakil Ketua Umum), Muhammad FarhanSPd (Sekretaris Umum) dan Widia Astuti SPd (Bendahara Umum).
"Saya bangga sebagai masyarakat Aceh dengan kekompakan di masa lalu yang pernah berkontribusi besar terhadap kemerdekaan RIdengan menghadiahi pesawat dan emas secara sukarela, kekompakan itu terus diwarisi dan dipupuk oleh generasi muda saat ini,” ujar Ramazana.