Luar Negeri
Pria Jepang Bakar Dirinya Sendiri, Tak Ingin Upacara Pemakaman Mantan PM Shinzo Abe Digelar
Aksi itu dilakukannya sebagai bentuk protes nyata atas rencana pemerintah untuk mengadakan upacara pemakaman kenegaraan untuk mantan PM Shinzo.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Oposisi terkait sebagian dengan pengungkapan yang berkembang tentang hubungan antara LDP dan Gereja Unifikasi yang kontroversial.
Tersangka dalam kematian Abe mengatakan, organisasi itu membuat ibunya bangkrut dan dia merasa mantan perdana menteri mendukungnya.
Gereja Unifikasi didirikan di Korea Selatan pada 1950-an,
LDP awal bulan ini mengatakan sebuah survei menunjukkan hampir setengah dari 379 legislatornya memiliki beberapa bentuk interaksi dengan sebuah organisasi yang dicap sebagai aliran sesat.
Sementara publik Jepang sangat sedikit mendukung pemakaman kenegaraan pada saat diumumkan, tak lama setelah kematian Abe.
Kemudian jajajk pendapat telah bergeser tajam, merusak dukungan untuk Perdana Menteri Jepang saat ini Fumio Kishida.
Sebuah jajak pendapat oleh Mainichi Daily yang dilakukan pada akhir pekan menunjukkan dukungan Kishida sebesar 29 persen.
Angka itu turun enam persen dari akhir Agustus 2022 lalu.
Baca juga: Kisah Tetsuya Yamagami, Pembunuh PM Jepang Shinzo Abe: Keluarga Hancur Karena Suatu Kelompok Agama
Tingkat yang menurut para analis membuat sulit bagi seorang perdana menteri untuk memiliki dukungan yang cukup untuk melaksanakan agendanya.
“Dukungan untuk LDP turun 6 poin menjadi 23 persen”, kata Mainichi.
Kishida telah berulang kali membela keputusannya, tetapi sebagian besar pemilih tetap tidak yakin.
Juga mempertanyakan perlunya mengadakan upacara yang mahal pada saat meningkatnya kesulitan ekonomi bagi banyak warga negara.
Menurut perkiraan terbaru, pemerintah mengharapkan untuk menghabiskan 1,65 miliar Yen (Rp 172,5 Miliyar) untuk acara di Budokan Tokyo, tempat besar untuk konser dan acara olahraga.
Para pemimpin dunia, termasuk Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, termasuk di antara mereka yang akan hadir.
Shinzo Abe adalah politisi paling terkenal di Jepang dan tetap menjadi tokoh masyarakat terkemuka setelah mengundurkan diri karena alasan kesehatan pada tahun 2020. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)