Piala Dunia 2022

58 Hari Menuju Piala Dunia 2022 Qatar: Kisah Pilu di Balik Tendangan Bebas Pemain Zaire Tahun 1974

Kala itu Zaire tergabung di Grup 2 Piala Dunia 1974 bersama Brasil yang berstatus juara bertahan, Yugoslavia, dan Skotlandia.

Editor: Faisal Zamzami
WEREK NATASCHA HAUPT/AFP
Bek Zaire (saat ini Republik Demokratik Kongo) Mwepu Ilunga saat mencoba mencegah gol Yugoslavia dalam pertandingan Piala Dunia 1974 di Jerman Barat, 18 Juni 1974. 

SERAMBINEWS.COM - Piala Dunia 1974 di Jerman Barat menghadirkan kejutan usai sejumlah tim papan atas gagal lolos seperti Perancis, Inggris, Portugal, dan Spanyol. 

Di sisi lain, ada tiga negara yang memulai debutnya di Piala Dunia 1974 yaitu Australia, Haiti, dan Zaire (sekarang dikenal dengan Republik Demokratik Kongo). 

Berbeda dengan Australia dan Haiti, Zaire saat itu menjadi sorotan karena aksi salah satu pemainnya yaitu Mwepu Ilunga. 

Kala itu Zaire tergabung di Grup 2 Piala Dunia 1974 bersama Brasil yang berstatus juara bertahan, Yugoslavia, dan Skotlandia. 

Zaire melawan Brasil pada pertandingan terakhir Grup 2 yang berlangsung di Parkstadion, Gelsenkirchen, 22 Juni 1974. 

Brasil sudah memimpin 2-0 lewat gol Jairzinho dan Rivellino sebelum wasit Nicolae Rainea memberikan hadiah free kick atau tendangan bebas untuk tim berjuluk Selecao tersebut. 

Adapun skor itu sudah cukup mengantarkan Brasil lolos ke babak kedua Piala Dunia 1974. Sementara itu, Zaire dipastikan tersingkir karena telah kalah dari Skotlandia dan Yugoslavia. 

Wasit sudah meniup peluit dan Jairzinho serta Rivellino bersiap mengambil tendangan bebas ketika Mwepu Ilunga tiba-tiba melakukan aksi "komedi". 

Baca juga: Jelang Piala Dunia 2022 Qatar, Harapan Brasil Tertancap di Pundak Neymar

Mwepu Ilunga yang sejatinya merupakan bagian dari pagar betis atau tembok pertahanan Zaire berlari dan menendang bola.

Ulah Mwepu Ilunga menjadi bahan ejekan dan memunculkan anggapan bahwa Afrika tidak mengerti peraturan sepak bola.

 
Namun, faktanya aksi Mwepu Ilunga merupakan puncak dari rasa frustrasi akibat tekanan dari pemerintahan Joseph-Desire Mobutu atau dikenal Mobutu Sese Seko. 

"Saya melakukannya dengan sengaja," kata Mwepu Ilunga dalam sebuah wawancara pada tahun 2010, sebagaimana dilansir dari The Guardian.

"Saya mengetahui peraturan sepak bola. Saya tidak punya alasan untuk terus terluka, sedangkan mereka yang mendapat keuntungan finansial duduk di teras menonton," ujarnya. 

"Saya tahu aturannya dengan sangat baik, tetapi wasit cukup baik dan hanya memberi saya kartu kuning," tutur Mwepu Ilunga. 

Mobutu diketahui mengatur kebijakan sepak bola di Zaire.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved