Breaking News

Luar Negeri

Pidato Mahmoud Abbas di Majelis Umum: Pendudukan Israel di Palestina Dilindungi Standar Ganda PBB

Abbas menyatakan bahwa PBB selalu memperlakukan Israel dengan “standar ganda” atas pendudukannya di Palestina.

Editor: Faisal Zamzami

“Kenapa ada standar ganda, kenapa mereka (PBB) tidak memperlakukan kami setara dengan yang lain? Di suatu tempat ada hukum internasional, di tempat lain tidak ada. Mengapa ada standar ganda jika sampai ke urusan Israel?” kata Abbas.

“Apakah rakyat Israel mau menjadi penjajah selamanya? Mereka telah menjadi itu selama 75 tahun. Sampai kapan? Sayang ingin bertanya kepada Anda, apakah kami harus menunggu hingga satu abad atau mungkin dua abad?” pungkas Abbas.

Baca juga: PM Malaysia Dukung Palestina Sebagai Negara Merdeka

Perdana Menteri Israel Yair Lapid Akui Palestina dan Setujui Solusi Dua Negara

Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid secara mengejutkan mengakui Palestina dan menyetujui solusi dua negara setelah konflik beberapa dasawarsa.

Lapid mengungkapkan saat berpidato di Majelis Umum PBB, Kamis (22/9/2022) kemarin, untuk pembentukan negara Palestina bersama Israel.

Ia juga menggemakan dukungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk proposal yang sudah lama tak aktif.

“Perjanjian dengan Palestina, berdasarkan dua negara untuk dua bangsa adalah hal yang tepat untuk keamanan Israel, untuk ekonomi Israel dan untuk masa depan anak-anak kita,” kata Lapid dikutip dari ABC News.

Ia pun menegaskan kesepakatan apa pun akan bergantung pada negara Palestina yang damai, dan tak akan mengancam Israel.

Namun, pernyataan Lapid disambut sinis oleh anggota senior dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Wasel Abu Youssef.

Ia menegaskan pernyataan Lapid itu tak berakhir apa pun.


Youssef mengatakan siapa pun yang menginginkan solusi dua negara, haris mengimplementasikan hingga dasar.

Selain itu juga dengan menghormati perjanjian yang dicapai sebelumnya, menghentikan ekspansi pemukim ilegal dan mengakui Yerusalem Timur sebagai Iu Kota negara Palestina.

Pernyataan Lapid juga disambut kritikan keras dari mantan PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Menurut Netanyahu pernyataan Lapid telah membahayakan masa depan Israel, dengan mengakui negara Palestina.

“Lapid membawa Palestina kembali ke garis depan pentas dunia, dan menempatkan Israel tepat di lubang Palestina,” kata pemimpin oposisi tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved