Kajian Islam
Rahasia Rumah Tangga Langgeng & Awet, PASUTRI Harus Lihat Ini dari Pasangannya Kata Buya Yahya
Menurut Buya Yahya, bagi pasangan yang sudah menikah penting sekali menjaga rumah tangga yang dibinanya.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Taufik Hidayat
Rahasia Rumah Tangga Langgeng & Awet, PASUTRI Harus Lihat Ini dari Pasangannya Kata Buya Yahya
SERAMBINEWS.COM - Pernikahan menjadi momen sakral bagi sepasang sejoli yang memutuskan untuk mengikat hubungan di jenjang yang lebih serius.
Harapan mereka pasti agar rumah tangga yang dibinanya bisa langgeng dan awet sampai maut memisahkan.
Namun tak jarang, di dalam menjalani bahtera rumah tangga, pasangan suami istri (pasutri) melihat adanya kekurangan dalam pasangannya.
Kekurangan ini seringkali menjadi dalih untuk munculnya sebuah masalah dalam rumah tangga.
Apalagi seiring berjalannya waktu, kita akan semakin mengenal satu sama lain sehingga banyak kekurangan di sana sini yang akan muncul dengan sendirinya.
Dan tidak semua orang bisa menerima kekurangan pasangannya, karena toleransi dan sikap keterbukaan tiap orang itu berbeda-beda.
Baca juga: Bagimana Hukum Wudhu Sambil Telanjang, Sahkah? Begini Penjelasan Buya Yahya
Menurut Buya Yahya, bagi pasangan yang sudah menikah penting sekali menjaga rumah tangga yang dibinanya.
Pastikan Anda bahagia meskipun suatu saat kamu menemukan kekurangan dalam pasanganmu.
Semua orang pasti mempunyai kekurangan, tak terkecuali pasangan kita.
"Mari kita jaga rumah tangga kita, keluarga kita. Hai hamba Allah pastikan dirimu bahagia kalau ada kekurangan dipasanganmu," kata Buya Yahya dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Senin (26/9/2022).
Kekurangan dalam pasangan merupakan hal yang wajar.
Pasalnya, tidak ada seorang pun manusia di muka bumi ini yang sempurna kecuali malaikat ungkap Buya.
Baca juga: Solusi Bisa Berhubungan Suami Istri saat Sedang Haid, Simak Ini Penjelasan Buya Yahya
"Maka ketahuilah memang pasanganmu adalah manusia, yang manusia memang tentu ada kekurangan karena engkau tidak menikah dengan malaikat," sambung Buya Yahya.
Kekurangan dalam diri pasangan merupakan hal yang wajar.
Jika Anda mencari pasangan yang sempurna, bahkan sampai mati pun Anda tidak akan menikah dan tidak akan pernah menemukannya.
Pasalnya tidak ada satu pun manusia yang sempurna di muka bumi ini.
"Siapapun kalau ingin menikah dengan manusia yang nggak punya kekurangan, sampai mati dia tidak akan menikah," imbuhnya.
Setiap orang mempunyai kekurangan, tak terkecuali pasangan.
Baca juga: Cara Menjadi Wanita Solehah Agar Jadi Idaman Suami, Buya Yahya : Sederhana Cukup Lakukan Ini
Maka jika ingin rumah tangga awet dan langgeng sampai maut memisahkan keduanya, pastikan Anda bersyukur memiliki pasangan.
Penting sekali untuk selalu bersyukur memilikinya dan selalu bersyukur melihat kelebihan bukan kekurangannya.
"Semua pasangan kita ada kekurangannya, tapi orang hebat adalah bersyukur melihat kelebihan bukan kekurangannya," pungkas Buya Yahya.
Banyak Bercinta Sebelum Menikah Ternyata Bikin Orang Susah Menemukan Kepuasan, Ini Kata Buya Yahya
Bercinta merupakan kebutuhan biologis bagi banyak orang. Tak dapat dipungkiri, dengan bercinta, setiap orang dapat terpenuhi kepuasan batinnya.
Namun, dalam ajaran agama Islam, haram hukumnya bercinta atau melakukan hubungan seksual di luar ikatan pernikahan. Hal ini dikenal sebagai zina.
Selain haram, bercinta di luar penikahan parahnya bisa menyebabkan penyakit menular seksual hingga berdampak buruk pada kehidupan seseorang.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Yahya Zainul Ma'arif atau akrab disapa Buya Yahya mengatakan, bercinta sebelum menikah bisa membuat pelakunya sulit dalam menemukan kepuasan seksual.
Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Al Bahjah TV pada Kamis, (22/9/2022), Buya Yahya menjelaskan, sulitnya menemukan kepuasan seksual itu berlaku untuk siapa saja, baik laki-laki hingga perempuan para pelaku zina.
"Ketahuilah semakin orang tau zina ternyata susah menemukan kesenangan karena dia tidak akan puas dengan sejuta wanita sekalipun, dengan sejuta pria sekalipun, karena dengan yang haram," kata Buya Yahya.
Baca juga: Malam Jumat, Pasangan Sah Harus Tahu Hukum Oral Anu Suami Menurut Buya Yahya, Bolehkah?
Baik pria maupun wanita, apabila terus menerus bercinta sebelum dirinya menikah, sampai kapan pun orang tersebut tidak akan pernah merasakan kepuasan seksual.
Bahkan parahnya, orang ini akan terus menerus mencari karena tidak pernah merasa puas hingga suatu saat dirinya akan terhinakan di neraka kelak.
"Tapi kalau orang sudah berani dengan yang haram, dia tidak akan puas dengan seribu yang haram, dia pengen nyoba yang sana, dia tidak akan menemukan kepuasan sampai dia terhinakan nanti di neraka," sambung Buya.
Bercinta sebelum menikah merupakan hal yang dilarang dan suatu keharaman kata Buya.
Namun apabila ia menjaga cinta tersebut sampai waktunya tiba lalu ia menikah dan menyalurkan cintanya, maka ia akan merasakan kenikmatan atau kepuasan saat berhubungan seksual.
"Tapi dengan yang halal, masyaAllah, lalu inget Allah, bahwasannya disaat seorang suami menggauli istrinya karena Allah, dia mendapatkan pahala dan ini dibanggakan oleh Rasulillah, dia akan menghadirkan putra putri yang disanjung, maka begitu dengan yang halal, dia akan puas," pungkas Buya Yahya.
Baca juga: Bolehkah Shalat Tahajud saat Sudah Hampir Subuh? Ini Hukumnya Menurut Buya Yahya
Suami Boleh Gauli Istri dalam Gaya Apapun Asal tidak Saat 2 Keadaan Ini, Simak Penjelasan Buya Yahya
Setelah akad nikah, seorang suami halal menggauli istrinya dalam gaya apa pun.
Bahkan, menurut Buya Yahya, seorang pimpinan pesantren, suami boleh melakukan praktik 'oral' dengan istrinya dengan kondisi pasangan hidupnya itu rela dan bersedia.
Namun begitu, urai Buya Yahya, tetap ada ketentuan dan larangan yang meski diketahui seorang suami jika tidak ingin hubungannya dengan istri menjadi haram dan berdosa.
Disclaimer! Tulisan khusus edukasi bagi orang dewasa yang sudah punya pasangan sah tentang hukum menjilati area sensitif atau intim suami menurut Islam sebagaimana dijelaskan Buya Yahya.
Dalam sebuah kajian, salah seorang jamaah sempat bertanya apa hukumnya melakukan oral 'anu' suami ketika berhubungan.
Sebelum menjelaskan hukum, Buya Yahya dalam kajian itu meminta agar para jamaah meningkatkan wibawa majelis.
Hal itu dengan tidak membuat guyonan saat mempelajari sesuatu yang berurusan dengan ranjang.
"Jangan membiasakan di majelis membicarakan hal yang demikian dibarengi dengan guyonan," kata Buya Yahya.
"Karena akan merendahkan syariat, jadi sebab keberkahan ilmu dicabut," jelas Buya Yahya mengawali jawabannya dikutip Serambinews.com dari YouTube Ceramah Guru, Kamis (8/9/2022).
Ia menjelaskan, suami istri halal dibolehkan berbuat apa saja. Entah itu bersenang-senang dengan kupingnya, rambutnya atau apapun itu, dibebaskan.
"Cuma yang diharamkan dalam dua keadaan. Pertama, waktu haid seorang suami memasukkan alatnya ke lubang depan," jelas Buya Yahya.
"Kedua, memasukkan ke lubang belakang. Baik dalam keadaan haid maupun tidak haid. Hukumnya haram, dosa besar," tambahnya.
Adapun masalah menjilat dengan mulut, para suami tidak boleh memaksa pasangannya untuk melakukan hal itu kalau istri tidak nyaman.
"Kalau dia merasa jijik, Anda tidak boleh maksa, haram. Atau sebaliknya, seorang suami tidak boleh egois, harus kau lakukan (sambil memaksa). Tidak (boleh)!" jelas Buya Yahya.
"Karena itu mohon maaf, bukan wilayah bersih. Wilayahnya orang dari makanan bersih, dibuangnya lewat mana, ya lewat itu," tambahnya.
Kalau Istri Mau?
Kemudian Buya Yahya menjelaskan, bila istri mau, maka ketahuilah di situ ada cairan yang najis.
Menurut Islam air mani tidak najis, namun terjadi khilafiyah atau perbedaan pendapat antara ulama.
Meski demikian, cairan madzi atau cairan bening sebelum mani itu merupakan najis.
"Kalaupun seandainya harus melakukan, mohon agar tidak ditelan karena itu ada madzi najis," jelasnya.
"Tetapi tetap waspada jangan sampai ke perut karena madzi sebelum mani itu najis," tambahnya.
Ikuti Petunjuk Nabi SAW
Buya Yahya mengingatkan kepada para jamaah bila melakukan hubungan bersama suami istri agar mengikuti petunjuk Nabi Muhammad SAW.
"Kenapa biasanya ada pertanyaan-pertanyaan yang demikian ini. Nauzubillah, ada yang ditonton, ada yang salah, gurunya salah dari film-film yang ngacok itu ditiru," kata Buya.
Ia menjelaskan, tidak ada cara yang lebih indah seperti yang diajarkan Nabi SAW, seorang laki-laki duduk di perempatan istri.
"Maksudnya duduk di atas perut istrinya, itu cara yang paling bagus, gak usah cara yang macam-macam," tambahnya.
Solusi Malam Jumat saat Istri Haid
Buya Yahya juga menjelaskan bagaimana memuaskan suami saat seorang istri dalam keadaan haid.
"Mohon maaf, jadilah wanita cerdas, ini adalah ilmu yang mungkin jarang dihadirkan," jelasnya.
Buya menjelaskan, seorang suami yang saleh mungkin di luar rumah melihat sesuatu yang diharamkan.
Hanya saja karena sang suami orang yang menjaga diri, tidak mau menuruti nafsunya.
"Dia pejamkan matanya dan menjauhkan itu semua. Tapi dia seorang laki-laki normal, bangkit syahwatnya. Pulang ke rumah, istrinya menstruasi. Ayo, mau diapain?" tanya Buya.
Seorang istri yang aktif inovatif, menurut Buya, tidak boleh melayani suami dengan cara yang biasa, sebab diharamkan karena dalam kondisi haid.
"Tapi Anda harus bisa menyenangkan suami dengan diri Anda, mohon maaf ini majelis yang mulia," terang dia.
"Jika seorang suami mengeluarkan air mani dengan tangannya sendiri, maka dia telah melakukan kesalahan dan dosa," jelas Buya Yahya.
"Tapi kalau dia mengeluarkan dengan tangannya seorang istri, selesai. Dan itu adalah pahala," urainya.
Maka jadilah istri cerdas. Jangan istri kalau lagi mens, masya Allah. Libur buat kopi, libur nyenengin suami, sampai suami jadi stres," tambahnya.
Solusi Malam Jumat Bagi Suami Ejakulasi
Dalam kajian itu, Buya juga menyampaikan bagaimana solusi malam Jumat bagi suami seorang penderita ejakulasi.
"Termasuk wahai para suami, mungkin ada seorang suami yang mohon maaf, ejakulasi dini dan sebagainya, bermacam-macam sebab. Tapi ketahuilah jangan biarkan istrimu terlantar," jelasnya.
"Dia bisa senang dengan jemari, tanganmu dengan cumbuanmu. Jangan sampai menjadi seorang suami egois, dan Nabi SAW marah," tambahnya.
Buya menjelaskan, Nabi SAW marah dengan seorang suami yang mendatangi istrinya seperti binatang mendatangi betinanya.
"Pakai minyak wangi dulu deh para suami, sikat gigi yang bersih, kemudian cumbu, rayu seperti hal kamu ingin melihat dia cantik, dia juga ingin melihat kamu agak ganteng dikit deh," ucap Buya.
"Seperti halnya matanya ingin melihatmu indah, telinga juga ingin mendengar kalimat indah, hidungnya ingin mencium bau harum.
Kemudian ingat, jangan sampai Anda puas, dia tidak puas. Anda zalim," tambahnya.
Kalaupun tidak bisa memuaskan dengan hal yang biasa dilakukan orang-orang, karena mungkin punya sesuatu halangan seperti sakit ejakulasi dan sebagainya, maka ketahuilah, istrimu adalah seorang wanita yang beriman.
Dia tidak akan melakukan zina, akan tetapi suami bisa memuaskannya dengan apapun seperti tangan Anda dan seterusnya.
"Kalau dia mencari kesenangan dengan tangannya sendiri, wanita itu berdosa. Tapi kalau dengan tangan sang suami, tidak dosa," jelas Buya Yahya.
"Ini adalah ilmu, kadang-kadang begitu. Suami cuek, mendatangi istrinya sudah tidak pakai mukadimah, langsung selesai-selesai aja.
Punya anak enam gak pernah seorang istri merasakan senangnya dalam berhubungan suami istri.
Akhirnya itulah yang membuat istri ogah-ogahan, mau melayani suami dapat mandinya saja, tidak pernah mendapatkan kesenangan. Anda suami zalim," pungkasnya.
Demikian terkait hukumnya menjilat 'anu' suami menurut Islam, kemudian solusi bagi yang sedang haid atau ejakulasi agar tetap bisa berhubungan suami istri menurut penjelasan Buya Yahya. Semoga bermanfaat! (Serambinews.com/Firdha Ustin)