Kisah Pilu Ibu Muda, Suami dan Anaknya Tewas Tragedi Kanjuruhan Diduga Sesak Nafas kena Gas Air Mata

Seorang balita umur tiga tahun meninggal dunia usai tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Editor: Faisal Zamzami
SURYA.CO.ID/Luhur Pambudi/Istimewa
Elmiati (baju putih) warga Blimbing, Malang, saat ditemui di kediamannya, kawasan Jalan Sumpil Gang 2, Purwodadi, Blimbing, Malang. Suami dan anak balita Elmiati meninggal dunia dalam tragedi Stadion Kanjurahan. | Kondisi tribun penonton disesaki gas air mata yang ditembakkan polisi usai laga Arema melawan Persebaya di Satdion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 

Wajah-wajah para suporter yang semula melihat pertandingan sepak bola di atas tribun bersamanya itu berteriak, merintih kesakitan meminta bantuan pertolongan hingga terkapar sekarat tak berdaya dengan mulut mengeluarkan busa. 

"Itu (orang-orang) masih teriak-teriak. Ada yang keluar busa. Ada yang sekarat. Saya lihat sendiri," ungkapnya. 

Entah dari mana datangnya laiknya malaikat penolong, tubuh Elmiati tiba-tiba ditarik oleh orang lain agar terhindar dari desakan kerumunan tersebut, untuk kembali mencari area lapangan yakni di atas tribun. 

Tak seperti beberapa menit sebelumnya. Area tribun tersebut kini bebas dari asap gas air mata. Hujan gerimis yang menghujani stadion tersebut menghilangkan asap gas. 

"Ternyata, ada yang menolong saya. Saya diajak ke atas tribun lagi. (Gas air mata hilang) bukan karena angin, tapi karena hujan," terangnya. 

"Saya dirawat saudara saya. Saya diminta istirahat dan saudara saya itu pergi cari suami dan anak saya," tambahnya. 

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, New York Times Sorot Polisi Indonesia Tembak Gas Air Mata: Seolah Kebal Hukum

Pencarian suami dan anak

Berbekal dokumentasi foto wajah sang anak dan sang suami dalam memori kamera ponselnya, Elmiati berhasil menemukan keberadaan sang anak sekitar pukul 01.00 WIB, atau tiga jam seusai kerusuhan tersebut. 

Foto tersebut dicocokkan oleh beberapa orang saudaranya yang berusaha membantu mencari keberadaan sang suami dan anaknya. 

Ternyata, wajah imut nan tampan dari buah hatinya itu telah terbujur kaku di dalam kantung jenazah yang teronggok di salah satu lorong kamar mayat RSUD Kanjuruhan Malang. 

Sedangkan, sejam kemudian, jasad sang suami ternyata berhasil ditemukan di kamar mayat RS Wava.

Kedua jasad orang tercinta Elmiati itu, akhirnya dibawa ke rumah duka Jalan Sumpil Gang 2, Purwodadi, Blimbing, Malang, sebelum azan petanda Salat Subuh berkumandang. 

Elmiati juga mengaku  dirinya tidak memiliki firasat yang menandai adanya insiden nahas tersebut. Hanya saja, sekitar dua pekan sebelum insiden tersebut terjadi. Sang suami sempat mengaku kepadanya, bermimpi kalau rambutnya terpotong. 

Namanya juga bunga tidur, ujar Elmiati, cerita bagaimana rambut sang suami bisa terpotong dalam penggalan mimpi itu juga tak terlalu jelas. 

Hanya saja, ungkap Elmiati, semenjak sang suami menceritakan pengalaman aneh tentang mimpinya itu, perilaku sang suami dirasa belakangan berubah. Seperti merasa resah dan takut. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved