Internasional

Pertempuran Sengit Pecah di Yaman, Milisi Houthi Tolak Perpanjangan Gencatan Senjata

Pertempuran sengit antara pasukan pemerintah Yaman dan milisi pecah di Yaman pada akhir pekan ini.

Editor: M Nur Pakar
Foto: Saudi Press Agency
Tank tempur pasukan Yaman melewati medan berbukit di Al-Amud, selatan Marib, Yaman 

SERAMBINEWS.COM, AL-MUKALLA - Pertempuran sengit antara pasukan pemerintah Yaman dan milisi pecah di Yaman pada akhir pekan ini.

Milisi Houthi telah menolak untuk memperpanjag gencatan senjata yang ditengahi PBB yang berakhir pada hari Minggu (2/10/2022).

Pertempuran paling sengit terjadi di luar pusat kota Marib dan di daerah Al-Fakher di provinsi Dhale.

Dilansir Arab News, Selasa (4/10/2022), Houthi menyerang pasukan pemerintah dengan mortir, peluru meriam, tank, dan drone yang dilengkapi bahan peledak.

Hanya beberapa menit setelah gencatan senjata berakhir pada Minggu (2/10/2022) malam, Houthi mulai menembaki tentara pemerintah dengan senjata berat dan drone di pegunungan Al-Baleq, selatan Marib.

Baca juga: Tim Penjinak Bom Arab Saudi Hancurkan 1.000 Ranjau Houthi di Yaman Selama Sepekan

Setelah itu, mereka maju ke darat dalam upaya untuk menguasai wilayah perbukitan yang menghadap ke kota.

Pada saat yang sama, milisi Houthi lainnya melancarkan serangan terhadap pasukan pemerintah di Al-Kasarah, Raghwan dan Mas, sebelah barat Marib.

Serangan itu memicu pertempuran sengit dengan loyalis, yang mampu mendorong mereka kembali.

“Mereka telah mempersiapkan pertempuran ini sejak awal gencatan senjata,” kata pejabat Yaman.

Dia menambahkan Houthi mengalami kerugian yang signifikan dalam bentrokan dan tidak dapat maju di medan perang.

Pertempuran sengit juga meletus di Al-Fakher di Dhale.

Baca juga: Anggota QUAD Kutuk Milisi Houthi, Langgar Gencatan Senjata dan Perjanjian Hodeidah

Dimana, pasukan selatan pro-kemerdekaan mengatakan mereka telah menangkis serangan Houthi di posisi mereka segera setelah gencatan senjata berakhir.

Ada juga baku tembak sporadis antara pasukan pemerintah dan Houthi di luar kota Taiz yang terkepung.

Pertempuran meletus setelah Utusan Khusus PBB untuk Yaman Hans Grundberg gagal membujuk Houthi untuk memperbarui gencatan senjata.

Dia mengatakan gencatan senjata yang ditengahi PBB, yang mulai berlaku pada 2 April 2022 dan diperbarui dua kali, tidak akan diperpanjang untuk ketiga kalinya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved