Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Sudah Rekrut 200 Ribu Warga Untuk Serbu Ukraina, Ukraina Rebut Satu Kota Lagi

Rusia mengklaim sudah merekrut lebih dari 200 ribu orang untuk mengikuti wajib militer yang dapat dikerahkan untuk berperang di Ukraina

Editor: bakri
The New York Times
Militer melatih warga sipil menjadi tentara cadangan dekat stasiun kereta api, Kiev, Ukraina. 

MOSKWA- Rusia mengklaim sudah merekrut lebih dari 200 ribu orang untuk mengikuti wajib militer yang dapat dikerahkan untuk berperang di Ukraina.

Setelah mendapatkan pelatihan yang cukup, mereka disiagakan untuk dikirim ke Ukraina.

"Sampai hari ini, lebih dari 200 ribu orang telah masuk ke militer," kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, Selasa (4/10/2022), sebagaimana dikutip dari AFP.

Shoigu mengatakan bahwa orang-orang yang direkrut bakal dilatih di 80 lapangan berlatih dan enam pusat pelatihan.

Ia meminta bantuan militer dan komandan angkatan laut untuk membantu orang yang baru saja direkrut agar bisa bertarung.

Shoigu juga meminta warga yang baru direkrut untuk diberikan "latihan tambahan di bawah arahan pejabat yang memiliki pengalaman tempur.

"Ia menyatakan masyarakat yang baru direkrut hanya boleh dikirim ke zona pertempuran setelah latihan dan koordinasi tempur.

Rusia mulai getol melakukan perekrutan setelah Putin memerintahkan mobilisasi parsial wajib militer.

Di bawah perintah ini, Rusia dapat memobilisasi peserta wajib militer untuk berperang.

Baca juga: Cerita Rekrutmen Tentara Cadangan Rusia, Dari Takut Istri, Lukai Diri, hingga Lari ke Luar Negeri

Baca juga: Pemimpin Chechen Kirim 3 Anaknya Bergabung Pasukan Rusia Lawan Ukraina

Kremlin mengklaim bahwa berdasarkan aturan mobilisasi itu, Rusia bakal merekrut 300 ribu pria untuk ikut wajib militer.

Putin mengumumkan mobilisasi ini ketika pasukan Rusia mulai kewalahan mengatasi perlawanan tentara Ukraina.

Karena takut disuruh berperang di Ukraina, banyak warga pria Rusia lantas kabur ke negara-negara tetangga.

Pada Selasa (4/10/2022), Kazakhstan menyatakan lebih dari 200 ribu warga Rusia telah memasuki wilayah negaranya dalam dua pekan terakhir.

Akibat respons masyarakat ini, Putin berusaha menenangkan massa dengan mendesak pihak berwenang "membenarkan segala kesalahan" dari mobilisasi.

Pihak Rusia bersikap 'pasrah' kala pasukan Ukraina berhasil merebut Kota Zolota Balka, Kherson, baru-baru ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved