6 Tersangka Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Terkuak Perannya Masing-masing

Polisi melalui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan enam orang tersangka pada Kamis, 6 Oktober 2022.

Editor: Amirullah
Tangkapan layar/Istimewa
Kondisi tribun penonton disesaki gas air mata yang ditembakkan polisi usai laga Arema melawan Persebaya di Satdion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 

Polisi Dikritik Media Internasional Terkait Kanjuruhan, Polri Membela Diri: Harus Melihat Utuh

Polisi dikritik media internasional terkait tragedi Kanjuruhan, Polri membela diri.

Jadi sejarah kelam sepak bola, tragedi Kanjuruhan disorot media internasional.

The New York Times mengkritik Kepolisian Indonesia yang disebut kurang terlatih dalam pengendalian massa.

Pihak Polri pun memberikan pembelaan terkait penilaian tersebut.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan pihaknya meminta semua pihak untuk melihat setiap kejadian secara utuh.

Khususnya terkait legal sistem yang diatur setiap negara.

"Setiap kejadian selalu dievaluasi harus melihat secara utuh 3 hal terkait legal system yaitu substansi atau instrumen hukumnya, struktur hukumnya dan budaya hukumnya," kata Dedi kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).

Dedi menuturkan bahwa Polri bisa melakukan diskresi dalam menangani suatu masalah.

Nantinya, diskresi itu bisa dinilai dan dievaluasi apakah sudah benar atau salah.

"Dan diskresi kepolisian secara universal bahwa setiap polisi berdasarkan penilaiannya dapat mengambil tindakan yang tidak bertentangan dari norma-norma yang berlaku. Itu semua dianev dan terus akan dilatihkan," ungkapnya.

Namun begitu, Dedi menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen akan menindak anggotanya yang dinilai bersalah dalam kasus tersebut. Tindakan bisa dilakukan baik etik maupun pidana.

"Setiap kesalahan yang dilakukan oleh personal sesuai pertanggungjawaban personal akan ditindak sesuai peraturan yang berlaku baik pidana dan KKEP," katanya.

Media ternama asal Amerika Serikat, New York Times, turut menyorot kejadian nahas di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Mereka menilai kepolisian Indonesia sangat termiliterisasi, kurang terlatih dalam pengendalian massa berdasarkan keterangan para ahli.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved