Berita Aceh Timur

Terus Menerus Tertimbun Material Longsor, Proyek Jalan Peunaron - Lokop Dikhawatirkan tak Rampung

Pasalnya sejumlah titik pada segmen 2 jalan nasional yang menghubungkan Aceh Timur - Gayo Lues terus-menerus terjadi longsor hingga menutupi badan jal

Penulis: Seni Hendri | Editor: Mursal Ismail
Kiriman Bukhari Muslim
Alat berat membersihkan material longsor yang menimbun badan jalan proyek MYC segmen 2 di kawasan Kecamatan Serbajadi Lokop, Aceh Timur, baru-baru ini 

Pasalnya sejumlah titik pada segmen 2 jalan nasional yang menghubungkan Aceh Timur - Gayo Lues terus-menerus terjadi longsor hingga menutupi badan jalan yang sedang dikerjakan oleh rekanan PT Sumber Sari Cipta Marga/PT Medan Smart Jaya. 

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Masyarakat Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, mengkhawatirkan proyek multi years contract (MYC) pembangunan jalan segmen 2 Peunaron - Lokop, Aceh Timur,  terancam tak selesai dalam tahun 2022 ini.

Pasalnya sejumlah titik pada segmen 2 jalan nasional yang menghubungkan Aceh Timur - Gayo Lues terus-menerus terjadi longsor hingga menutupi badan jalan yang sedang dikerjakan oleh rekanan PT Sumber Sari Cipta Marga/PT Medan Smart Jaya. 

Pagu anggaran proyek ini Rp 172,8 miliar.

“Akibat tingginya curah hujan di wilayah Kecamatan Serbajadi, proyek MYC segmen 2 terancam tak selesai akhir tahun 2022 ini karena terus menerus terjadi longsor yang menutupi badan jalan,” ungkap Tokoh Masyarakat Serbajadi, Bukhari Muslim MH, kepada Serambinews.com, Sabtu (8/10/2022).

Seperti diketahui, ruas jalan yang dikerjakan rekanan segmen 2, yaitu dari Pusat Kecamatan Peunaron, hingga Pusat Kecamatan Serbajadi Lokop, Aceh Timur.

Baca juga: Ketua DPRK Minta Proyek Multiyears Jalan Peureulak-Lokop-Gayo Lues Dipacu

Longsor yang terus menerus terjadi menutupi badan jalan pada segmen 2 akibat tingginya curah hujan, yaitu sepanjang 4 km lebih mulai dari Kekabu STA 23.000 sampai Bunin STA 27.000.

Selain itu di Dusun Pelnam, Desa Rampah hingga Buket Kemenyan sepanjang 2 Km.

Di kawasan ini longsor terus terjadi menutupi badan jalan, setiap malam material longsor dari gunung turun menutupi badan jalan yang sedang dikerjakan.

Menurut Bukhari, jika pekerjaan jalan pada segmen 2 tersebut dipaksanakan dalam kondisi alam seperti saat ini, maka dikhawatirkan hasil pembangunan jalan tersebut tak berkualitas. 

Pihak rekanan segmen 2 juga, ungkap Bukhari, tampak mengeluh dengan kondisi alam kurang bersahabat, seperti saat ini karena sangat merugikan pihak rekanan.

Pasalnya di lapangan terlihat progress pengerjaan jalan sebagian sudah ada yang diaspal, sebagian sudah ditimbun base A dan base B.

Baca juga: Warga Berharap Proyek Jalan Peureulak-Lokop Rampung Tahun ini

“Namun siangnya dikerjakan, tapi malamnya kembali tertimbun longsor. Begitu seterusnya, sehingga progress pekerjaan jalan jadi terhambat,” ungkap Bukhari.

Akibat jalan terus tertimbun longsor, sehingga rekanan terpaksa menyiagakan alat berat di lapangan untuk membersihkan timbunan material longsor di badan jalan agar arus transportasi antar kabupaten itu tidak lumpuh.

Pasalnya, kata Bukhari longsor terus terjadi, sehingga masyarakat Serbajadi meminta Pemerintah Aceh melalui dinas terkait turun ke lapangan untuk mencarikan solusinya.

“Karena longsor terus terjadi dan dikhawatirkan pengerjaan proyek MYC segmen 2 ini tak selesai dikerjakan akhir tahun 2022. Karena itu, kita berharap tim Pemprov Aceh turun ke lapangan untuk mencarikan solusinya,” harap Bukhari.

“Jika perlu kami berharap agar waktu pengerjaan diperpanjang sampai awal tahun 2023 agar kulitas pembanguna jalan terjamin, mengingat memasuki akhir tahun 2022 itensitas hujan tinggi sehingga rawan menyebabkan longsor yang memperlambat pengerjaan jalan,” ungkap Bukhari.

Bahkan dampak jalan sering tertimbun material longsor dari gunung, tidak hanya merugikan pihak rekanan segmen 2 proyek MYC, tapi juga menyebabkan tiang listrik bertumbangan sepanjang lokasi jalan rawan longsor, sehingga menyebabkan listrik sering padam, dan jaringan komunikasi terputus.

Baca juga: Anggota DPRA Ultimatum Pemerintah, Iskandar: Proyek Jalan Lokop-Batas Galus Harus Tuntas Tahun Ini

Tanggapan Rekanan 

Sementara itu, pihak rekanan proyek MYC segmen 2, membenarkan dampak hujan yang terus terjadi, menyebabkan longsor menutupi badan jalan yang sudah diperbaiki. 

Hal ini mengakibatkan terganggunya waktu pelaksanaan pengaspalan, sehingga secara otomatis juga berpengaruh terhadap jadwal kontrak.

"Sekarang kita sudah kerahkan 4 unit ekskavator untuk melakukan penanganan di lokasi rawan longsor.

Namun karena tingginya curah hujan, maka pengerjaan jalan belum bisa kita maksimalkan," kata Fahkrurrazi, PPTK proyek MYC segmen 2 Peunaron - Lokop. (*)

Baca juga: Tim Jelajah Lokop Arungi Sungai Bunin dan Waih Serbajadi Aceh Timur

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved