Warisan Budaya
Pemerintah Bakal Atur Semua Bangunan Baru Harus Mengadopsi Ciri Khas Aceh
Robby Irza mengatakan memang ada beberapa bangunan khas Aceh yang sudah mendunia, seperti Masjid Raya Baiturrahman Kota Banda Aceh, Bangunan Museum Ts
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Untuk pelestarian bangunan gedung bercirikan motif khas Aceh, yang sudah jarang terlihat di berbagai daerah, pascarehab rekon bencana gempa bumi dan tsunami Aceh tahun 2005-2010, Pemerintah Aceh, dalam waktu dekat ini akan membuat sebuah regulasi tentang pembangunan gedung dan perkantoran yang berada di wilayah Aceh, diwajibkan bentuk bangunannya memperlihatkan ciri khas budaya Aceh.
“Misalnya bentuk atap bangunannya, seperti Rumoh Aceh, tombak layer (top gevel) dan ornament lain yang memiliki nuansa motif Aceh,” kata Kepala Biro Pembangunan Setda Aceh, Robby Irza kepada Serambinews.com, Minggu, (9/10/2022) di Banda Aceh.
Untuk maksud tersebut, kata Robby Irza, pihaknya pada Kamis (6/10/2022), di Lantai III Kantor Gubernur Aceh, telah melakukan pertemuan dan rapat dengan Dinas Perkim Aceh, Bappeda Aceh, Kepala Jurusan Arsitek dan Perencanaan Universitas Syiah Kuala (USK), Sekretariat Majelis Adat Aceh, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.
• Mantap! Apam Pidie Ditetapkan Sebagai WBTB Nasional, Dari 17 Karya Budaya Aceh
Dalam rapat tersebut, kata Robby Irza, Pemerintah Aceh menginisiasi regulasi rancangan arsitektur bangunan yang bercirikan khas Aceh, mengingat Provinsi Aceh termasuk ke dalam salah satu provinsi yang bersifat desentralisasi asimetris sebagai Daerah Istimewa dan Khusus.
Sementara itu, ungkap Kepala Biro Pembangunan Setda Aceh itu, sejak pelaksanaan rehab rekon bencana gempa bumi dan tsunami Aceh yang dilaksanakan sejak tahun 2005 – 2010 lalu dan sampai sekarang ini, sudah jarang kita lihat bangunan dan gedung perkantoran pemerintah maupun swasta yang dibangun di Aceh, bentuk bangunannya bercirikan motif Aceh.
Bangunan gedung yang muncul di Aceh, sudah mulai meninggalkan khas budaya Daerah Istimewa dan Kekhususan Aceh. Agar gedung dan bangunan yang akan dibangun di wilayah hukum Aceh, tetap menjunjung tinggi adat istiadat Aceh, maka kita perlu membuat regulasinya sebagai dasar hukum mengikatnya.
Jadi, kata Robby Irza, pertemuan dan rapat yang dilakukan Biro Pembangunan Pemerintah Aceh, pada hari Kamis, kemarin terkait dengan regulasi bangunan bermotif Aceh itu, sebagai titik awalnya.
• Lestarikan Adat dan Budaya Aceh Rayeuk, Ketua DPRK Buat Festival Seumapa dan Karang Cae
Menurut Robby diperlukan membuat dasar hukum regulasi bangunan khas Aceh itu supaya setiap ada orang yang mengajukan izin mendirikan gedung untuk perkantoran, pertemuan, hotel, pusat perbelanjaan dan lainnya, pemilik gedung wajib membentuk bangunan gedung baru yang akan dibangunnya memiliki ciri khas motif budaya bangunan Aceh, apakah atapnya berbentuk seperti Rumoh Aceh, atau bentuk lainnya.
“Salah satu ciri khas motif Aceh itu, harus terlihat jelas pada bagian konstruksi bangunan gedung baru yang akan dibangun,” ujar Robby Irza.
Contohnya seperti Gedung Kantor Gubernur Aceh, atap gedungnya seperti bentuk Atap Rumoh Aceh. Contoh lain, Masjid Meukutop, Setui Kota Banda Aceh, kubahnya menggunakan Motif Kupiah Meukutop.
Salah satu motif budaya Aceh, terlihat dengan jelas pada bangunan gedung baru yang akan dibangun, sehingga ketika bangunan itu jadi dan difungsikan, ada rasa kebanggaan, bahwa bangunan tersebut turut melestarikan dan mengembangkan budaya Aceh, agar tidak hilang di telan zaman.
Jadi, tegas Robby Irza, meski gedung yang kan dibangun, menggunakan desain dari luar daerah, nasional maupun luar negeri, tapi ciri khas motif Aceh, ikut terlihat dalam bangunan itu, tidak boleh tidak ada.
Bangunan gedung dan perkantoran di Provinsi Bali, kata Robby Irza, ciri khas budayanya masih kental dan terlihat pada bangunan gedung dan perkantorannya, sehingga bentuk bangunan gedung swasta dan perkantoran pemerintah di daerah itu menjadi salah satu bentuk mempertahankan dan melestarikan adat istiadat dan budaya Bali, yang kini menjadi daya tarik bagi wisatawan dunia.
Robby Irza mengatakan memang ada beberapa bangunan khas Aceh yang sudah mendunia, seperti Masjid Raya Baiturrahman Kota Banda Aceh, Bangunan Museum Tsunami, Bangunan Kapal Apung dan beberapa bangunan lainnya.