Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Usai Sebut Aremania Seperti Preman dan Sok Jagoan

Pegiat media sosial yang juga dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando dilaporkan ke polisi.

Editor: Faisal Zamzami
HO
Ade Armando sebut suppoter Arema biang kerok kerusuhan di Stadion Kanjuruhan 

SERAMBINEWS.COM –  Pegiat media sosial yang juga dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando dilaporkan ke polisi.

Laporan itu sendiri sudah diterima Polres Malang Kota dengan nomor LP-B/474/X/ YAN.2.4/2022/SPKT/ POLRESTA MALANG KOTA/POLDA JATIM.

Ade Armando dinilai telah melakukan fitnah yang keji terhadap Aremania

Dia dinilai sudah menuding suporter Singo Edan seenaknya.

Tim pengacara salah satu koordinator Aremania melaporkan pegiat media sosial yang juga merupakan dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando (AA) ke Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota.

Azam Khan, anggota tim pengacara koordinator Aremania, pada Selasa (11/10/2022), mengatakan pihaknya melaporkan Ade karena komentarnya tentang tragedi Kanjuruhan telah menyinggung perasaan dan membuat kegaduhan kepada Aremania, atau suporter Arema FC.

"AA menyinggung perasaan dan membuat kegaduhan, karena dia menyebut Aremania maka klien kami yang merupakan salah satu koordinator Aremania melaporkan hal itu. Ini menyangkut ITE," kata Azam, dikutip dari Antara.

Menurut Azam, dalam unggahan video tersebut, AA menyebut Aremania berperilaku seperti preman dan bersikap jagoan saat peristiwa di Stadion Kanjuruhan, yang menewaskan 132 orang tersebut.

Azam menambahkan, AA tidak mengucapkan rasa duka atau memberikan empati kepada para Aremania, bahkan dinilai memojokkan Aremania dalam sebuah video yang diunggah beberapa waktu setelah tragedi Kanjuruhan.

"Dia main langsung tembak saja, seolah-olah mendiskreditkan Aremania. Dalam hal ini, Aremania disebut sebagai preman, sok jagoan dan sebagainya," ujarnya.

Azam berharap proses hukum berkaitan dengan laporan tersebut dapat berjalan netral dan objektif.

Laporan tersebut diharapkan bisa memberikan rasa keadilan bagi Aremania.

"Jadi apapun alasannya proses hukum terus dijalankan. Tidak bisa tidak. Soal nanti klarifikasi, kita kembali pada klien kita," ujarnya.

Terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Malang Kota AKP Bayu Febrianto Prayoga membenarkan adanya laporan itu.

Menurutnya, pihak kepolisian telah menerima laporan dari tim pengacara salah satu koordinator Aremania tersebut.

 
"Laporan sudah diterima. Masih harus kita dalami dan penyelidikan lebih lanjut," katanya.

Sebelumnya diberitakan, pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, seusai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Data terbaru menyebutkan, akibat peristiwa tersebut sebanyak 132 orang dinyatakan meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka.

Baca juga: Walau Sudah Beri Klarifikasi Soal Tragedi Kanjuruhan, Ade Armando Kembali Trending di Twitter

Nama Ade Armando Kembali Trending di Twitter

Nama pegiat media sosial, Ade Armando, kembali trending topik di Twitter, Selasa (11/10/2022) petang.

Hingga Selasa, pukul 17.57 WIB, lebih dari 9.000 cuitan terkait Ade Armando disampaikan warganet di Twitter.

Cuitan tersebut, merespons pernyataan Ade Armando sebelumnya, yang menyebut suporter Arema menjadi pangkal masalah kerusuhan.

Sejumlah netizen menyayangkan pernyataan Ade Armando.  

Namun, kini Ade Armando telah membuat video klarifikasinya terkait pernyataan tersebut.

Menurut Ade, dirinya tak menyalahkan seluruh Aremania atas tragedi Kanjuruhan.

“Pertama-tama saya tidak pernah menyalahkan keseluruhan suporter Arema sebagai penyebab tragedi,” kata Ade Armando, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Cokro TV, Selasa (11/10/2022).

“Pada malam itu ada 42 ribu suporter Arema, hanya sekitar 3 ribu yang katanya menyerbu ke lapangan. Buat saya pangkal masalah ada pada 3 ribu orang yang melanggar hukum dengan masuk ke dalam lapangan, itu artinya hanya sebagian sangat kecil,” lanjutnya.

Sementara itu, merespons pernyataan Ade Armando sebelumnya, Pengamat Media Sosial dari Komunikonten, Hariqo Satria, menilai Ade Armando gagal menghayati duka keluarga korban tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Hariqo menyebut, seluruh pihak harus berhati-hati dalam berkomunikasi untuk menanggapi tragedi di kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.

"Saya sedih sekali dengan pernyataan Ade Armando, apa maksud Ade menyimpulkan 'pangkal masalah'," ungkap Hariqo kepada Tribunnews, Rabu (5/10/2022).

Menurut Hariqo, kerusuhan pasca-pertandingan Arema FC vs Persebaya itu tengah dalam penyelidikan oleh pihak berwenang.

"Nampaknya Ade Armando gagal menghayati duka mendalam yang dirasakan ratusan keluarga yang ditinggalkan oleh orang-orang yang sangat dicintainya," ungkap Hariqo.

Dalam suasana duka ini, kata Hariqo, komunikasi harus dimulai dengan menunjukkan empati.

"Pertanyaan dari prinsip empati adalah, siapa yang paling berduka atas tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan? Mereka adalah Ibu-Ibu, Bapak-Bapak, saudara dan keluarga besar dari 127 orang saudara kita yang meninggal dunia dan ratusan yang dirawat."

"Kemudian Aremania, warga Jawa Timur, seluruh bangsa Indonesia, warga dunia dan lain-lain," ungkapnya.

Sebagai seorang akademisi, Hariqo menyebut, Ade Armando semestinya bisa menyampaikan secara lebih baik.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Ade Armando Lontarkan Kalimat Kontroversi, Sebut Aremania Sok Jago & Preman

Klarifikasi Ade Armando

Setelah videonya viral, Ade Armando memberikan klarifikasi atas penyataannya terkait tragedi Kanjuruhan.

Sebelumnya, Ade Armando menyebut suporter Arema yang menjadi pangkal masalah kerusuhan.

Namun, Ade menjelaskan, ia tidak menyalahkan seluruh Aremania atas Tragedi Kanjuruhan.

“Pertama-tama saya tidak pernah menyalahkan keseluruhan suporter Arema sebagai penyebab tragedi,” kata Ade Armando dalam tayangan di kanal YouTube Cokro TV pada Rabu (5/10/22)

“Pada malam itu ada 42 ribu suporter Arema, hanya sekitar 3 ribu yang katanya menyerbu ke lapangan. Buat saya pangkal masalah ada pada 3 ribu orang yang melanggar hukum dengan masuk ke dalam lapangan, itu artinya hanya sebagian sangat kecil,” lanjutnya.

Menurutnya, hanya sebagian kecil dari suporter Aremania yang menjadi pangkal masalah. 

Baca juga: Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Bertambah Satu, Totalnya Ada 132 Orang Tewas

Ade Armando menyebutkan, polisi pada peristiwa ini hanya menjalankan kewajibannya, yakni menertibkan keadaan.

Ketika orang-orang menyerbu ke tengah lapangan dengan potensi merusak dan mengancam nyawa.

Lebih lanjut, Ade Armando pun menjelaskan, beberapa kasus kerusuhan suporter di pertandingan sepakbola akihr-akhir ini.

Pada 15 september 2022 lalu, terjadi kerusuhan setelah Persebaya dikalahkan RANS Nusantara 1-2 di Gelora Deltras Sidoarjo. 

Berkaitan hal itu, ia memahami latar belakang polisi yang akhirnya menggunakan gas air mata.

“Saya mengakui gas air mata itu akhirnya membuat panik banyak suporter yang sebenarnya tidak terlibat dalam penyerbuan ke lapangan," katanya.

Meski demikian, Ade Armondo tidak melihat hal itu sebagai cara represif pihak kepolisian apalagi melanggar HAM.

Dilansir Tribun Medan, Ade Armondo pun mengatakan, pangkal masalah kembali kepada perilaku sebagian suporter yang harus dididik.

Suporter tersebut, harus dididik ketika menghadapi kekalahan dan kemenangan.

“Sebenarnya, pangkal masalah ada pada perilaku sebagian suporter yang beringas, jawabannya adalah mendidik suporter sepakbola Indonesia," ucapnya.

Ade Armando mengatakan, dari peristiwa ini panitia belajar seharusnya memberikan jalan keluar yang lapang begitu pertandingan selesai.

Sementara itu, pihak kepolisian juga belajar untuk tidak menembakkan gas air mata ke tribun penonton.

Pada akhir video klarifikasi, Ade Armando turut mendoakan para korban dan mengajak masyarakat agar bersama-sama mencegah tragedi ini terulang lagi.

Baca juga: Lestarikan Budaya Lokal, Disbudpar Aceh Gelar Pentas Seni Budaya Negeri Seribu Bukit

Baca juga: Hujan Masih akan Guyur Sebagian Aceh Selama Tiga Hari Kedepan, Begini Prakiraan Cuaca BMKG

Baca juga: Pengakuan Baru Putri Candrawathi: Tak Tahu Rencana Pembunuhan Brigadir J, Ada di Kamar saat Eksekusi

Kompastv: Koordinator Aremania Laporkan Ade Armando ke Polisi, Pengacara: Menyangkut ITE

Tribunnews.com: Nama Ade Armando Kembali Trending di Twitter, Sudah Beri Klarifikasi soal Tragedi Kanjuruhan

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved