Tragedi Kanjuruhan

Kutip Keterangan Ahli, Polisi Tegaskan Gas Air Mata Tidak Mematikan Meski Dalam Skala Tinggi 

Tidak sedikit pihak yang meyakini bahwa penggunaan gas air mata kala itu membuat banyaknya jatuh korban...

Editor: Eddy Fitriadi
Tangkapan layar/Istimewa
Kondisi tribun penonton disesaki gas air mata yang ditembakkan polisi usai laga Arema melawan Persebaya di Satdion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Kutip Keterangan Ahli, Polisi Tegaskan Gas Air Mata Tidak Mematikan Meski Dalam Skala Tinggi.  

Menurut Dedi, penyebab utama jatuhnya ratusan korban meregangn nyawa adalah karena berdesakan dan kekurangan oksigen.

"Dari penjelasan para ahli dan dokter spesialis yang menangani para korban, baik korban yang meninggal dunia maupun korban yang luka, dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen," kata Dedi.

"Terjadi berdesak-desakan terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan mengakibatkan kekurangan oksigen di pada pintu 13, pintu 11, pintu 14, dan pintu 3. Ini yang jadi korbannya cukup banyak," jelasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Bolasport.com dengan judul "Tragedi Kanjuruhan: Polisi Tegaskan Gas Air Mata Tidak Mematikan dan Bukan Penyebab Kematian"

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved