Tragedi Kanjuruhan
Kisah Cahayu, Remaja 16 Tahun Selamat Dari Tragedi Kanjuruhan, Sempat Koma 3 Hari dan Hilang Ingatan
Pasalnya, ingatan Cahayu hingga saat ini masih belum benar-benar pulih setelah didiagnosa mengalami pendarahan pada otaknya.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Duka dan Pilu dari Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) lalu masih menyelimuti para korban dan keluarganya.
Salah satunya ialah aremanita bernama Cahaya Nur Dewata.
Remaja yang belum genap 16 tahun ini berhasil selamat dari Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Namun hingga kini, Cahayu masih belum bisa mengingat detail bagaimana peristiwa yang telah memakan 132 jiwa itu terjadi.
Pasalnya, ingatan Cahayu hingga saat ini masih belum benar-benar pulih setelah didiagnosa mengalami pendarahan pada otaknya.
Diwartakan SURYAMALANG.com, Rabu (12/10/2022), saat ditemui di rumahnya, kondisi Cahayu masih lemas dengan mata yang juga masih memerah akibat terkena gas air mata.
Saat ditanyai mengenai kondisinya saat berada di Stadion Kanjuruhan oleh awak media, gadis ini mengaku masih belum bisa memberikan gambarannya.
Baca juga: Ngaku Penjual Dawet dan Beri Kesaksian Palsu soal Tragedi Kanjuruhan, Kader PSI Malang Dipecat
"Saya tidak ingat," ucap Cahayu saat ditemui di rumahnya, Rabu (12/10/2022) sebagaimana dilansir dari SURYAMALANG.com.
Sang ibu, Nurul Aini yang juga hadir mendampingi putrinya menceritakan bagaimana kondisi anaknya saat pertama sekali ditemukan usai tragedi di Kanjuruhan.
Nurul menjelaskan, bahwa Cahayu ditemukan tergeletak di tribun 12 Stadion Kanjuruhan setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Cahayu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Wava Husada untuk menjalani perawatan.
Dengan kondisi yang kacau balau pada saat itu, Cahayu pun dirujuk ke RSUD Kanjuruhan untuk menjalani perawatan intensif.
"Yang menemukan posisi Cahayu ini anak pertama saya di Wava."
"Karena di sana tak segera mendapatkan pertolongan, kemudian dibawanya ke RSUD Kanjuruhan," ujar Nurul.
Baca juga: Blak-blakan, LPSK Ungkap Adanya Pemukulan oleh Oknum Aparat ke Relawan Medis Saat Tragedi Kanjuruhan

Dikatakan Nurul, putrinya saat itu sempat tak sadarkan diri selama tiga hari.