Lapaknya Dibongkar tanpa Aba-aba, Pedagang di Waduk Menangis di Hadapan Ketua DPRK Lhokseumawe

Padahal menurutnya, uang untuk membeli tenda,  kursi, dan meja tersebut didapatkan dengan cara mengutang.  Saat menceritakan hal tersebut, sosok pedagang itu pun terlihat menangis.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Belasan pedagang di Waduk Pusong, pada Jumat (14/10/2022) sore mendatangi gedung DPRK Lhokseumawe. 

Kedatangan mereka untuk mengadu tentang sikap petugas penertiban Pemko Lhokseumawe yang membongkar lapak dagangan mereka di lingkaran waduk setempat.

Kedatangan mereka langsung diterima Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf bersama Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe Irwan Yusuf, di ruang kerja Ketua DPRK setempat.

Saat pertemuan dimulai, seorang pedagang wanita menceritakan, di samping kontainer tepat mereka berjualan, telah lama dibangun tenda-tenda  untuk ditempat kursi bagi pengunjung. 

Namun tanpa pemberitahuan apapun, tenda-tenda mereka langsung dirobohkan oleh tim penertiban Kota Lhokseumawe. 

Padahal menurutnya, uang untuk membeli tenda,  kursi, dan meja tersebut didapatkan dengan cara mengutang. 

Saat menceritakan hal tersebut, sosok pedagang itu pun terlihat menangis.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf, secara tegas menyatakan kekecewaan dengan yang dilakukan tim penertiban tersebut. 

Seharusnya adanya pemberitahuan dan diupayakam semua persoalan diselesaikan secara musyawarah. 

"Kalau begini terkesan bukan dibina pedagang kecil seperti mereka. Tapi dibinasakan," tegasnya.

Menindaklanjuti pengaduan ini, dipastikan oleh Ismail A Manaf, akan segara memanggil pihak tim penertiban Pemko Lhokseumawe yang melakukan pembongkaran lapak pedagang di waduk, untuk diminta klarifikasi atas kejadian tersebut.(*)

Baca juga: VIDEO Aksi Kejar-kejaran, Polisi Bubarkan Balap Liar Jelang Shalat Jumat di Waduk Lhokseumawe