Berita Politik
Usai Nasdem Deklarasikan Anies Jadi Capres, Jokowi Beri Sinyal Reshuffle Kabinet, PDIP Mendukung
meski telah melontarkan sinyal tersebut, Presiden belum secara tegas menyampaikan kapan dan siapa saja nantinya menteri yang akan dicopot dari kursi
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tampaknya telah memberikan sinyal terkait isu reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju.
Hal ini disampaikan Jokowi saat meninjau lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang berada di Tegalluar, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).
Namun, meski telah melontarkan sinyal tersebut, Presiden belum secara tegas menyampaikan kapan dan siapa saja nantinya menteri yang akan dicopot dari kursi jabatannya.
Termasuk, siapa nantinya yang akan menggantikan.
"Rencana selalu ada. Pelaksanaan nanti diputuskan," ujar Jokowi singkat menjawab pertanyaan awak media, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/10/20220.
Adapun isu terkait perombakan kembali kabinet Jokowi muncul setelah Partai Nasional Demokrat atau Nasdem secara resmi mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Senin (3/10/2022) lalu.
Baca juga: Jokowi Beri Sinyal Ada Reshuffle Kabinet Indonesia Maju, PDIP Dukung
Menyusul deklarasi tersebut, sejumlah relawan Presiden Joko Widodo seblumnya sempat meminta agar para menteri yang merupakan kader Partai Nasdem diganti.
“Kami meminta kepada Bapak Presiden untuk segera memberhentikan para menteri yang berasal dari Partai Nasdem,” ujar perwakilan relawan Jokowi, Fredi Moses Ulemlem di kawasan Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022), dikutip dari Kompas.com.
Fredi mengungkapkan dua alasan yang mendasari permintaan para relawan Jokowi mencopot kader Partai Nasdem di dalam Kabinet Indonesia Maju.
Pertama, pengusungan Anies dilakukan di masa berkabung pasca tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/3/2022).
“Apa yang dilakukan oleh Partai Nasdem sungguh membuat publik memanas bahkan Partai Nasdem dianggap tidak memikirkan sama sekali kepentingan bangsa,” ucap dia.
Alasan kedua, Anies berstatus sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi gelaran Formula E yang tengah didalami oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga: Ramai Sebutan Nasdrun Setelah Deklarasi Anies Baswedan Capres 2024, NasDem: Ada yang Iri dan Dengki
Para relawan meminta Jokowi mendesak agar dugaan korupsi Formula E dituntaskan.
“Bahwa kami meminta agar visi-misi Bapak Presiden Joko Widodo salah satunya adalah pemberantasan korupsi, agar kasus Formula E agar dapat dituntaskan,” tandasnya.