Hedonisme Polisi
Jokowi Sentil Gaya Hidup Hedonisme Polisi, Jangan Gagah-gagahan karena Punya Mobil dan Moge Bagus
Jangan sampai dalam situasi yang sulit ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi. Hati-hati
SERAMBINEWS.COM - Presiden Jokowi menyentil agar pejabat Polri tidak bermewah-mewahan dengan memperlihatkan gaya hidup hedonisme kepada masyarakat.
Jokowi meminta pejabat Polri untuk berhati-hati terkait gaya hidupnya.
"Saya ingatkan yang namanya Kapolres, Wakapolres, yang namanya Kapolda, yang namanya seluruh pejabat utama, perwira tinggi, mengerem total masalah gaya hidup."
"Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus atau motor gede yang bagus."
"Hati-hati, saya ingatkan hati-hati,” papar Jokowi dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram resmi @jokowi, Sabtu (15/10/2022).
• Akhirnya Polisi Putuskan tak Gunakan Lagi Gas Air Mata dalam Pertandingan Sepak Bola
Soal gaya hidup anggota Polri ini juga disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada jajaran Polri di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Jokowi mengingatkan anggota Polri agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial.
“Saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle."
"Jangan sampai dalam situasi yang sulit ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi. Hati-hati," ujarnya, dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram resmi @jokowi, Sabtu (15/10/2022).
Dilansir laman setkab.go.id, Presiden Jokowi mengingatkan, teknologi pada masa sekarang telah menyebabkan perubahan interaksi sosial secara total.
Ia menyebut, saat ini adalah masa penuh keterbukaan, karena semua orang bisa mengabarkan peristiwa yang terjadi pada media sosial.
• Ketika Dua Jenderal Polisi Bikin Ulah, Belum Usai Ferdy Sambo, Muncul Lagi Teddy Minahasa
“Saya terlalu banyak mendapatkan laporan, sehingga kembali lagi gaya hidup."
"Urusan kecil-kecil, tetapi itu bisa mengganggu kepercayaan terhadap Polri," kata Jokowi, Jumat.
"Urusan tadi, urusan mobil, urusan motor gede, urusan yang remeh-temeh saja, sepatunya apa, bajunya apa, dilihat masyarakat sekarang ini."
"Itu yang kita harus mengerti dalam situasi dunia yang penuh dengan keterbukaan,” ungkapnya.