Internasional

Penjara Terkenal Iran Terbakar Hebat, Empat Tahanan Tewas dan 61 Lainnya Terluka

Kobaran api menjulang tinggi di penjara terkenal yang menampung tahanan politik dan aktivis anti-pemerintah di Teheran, Iran pada Sabtu (15/10/2022) m

Editor: M Nur Pakar
AFP
Kepulan asap membumbung tinggi dari penjara Evin Teheran yang terbakar pada Sabtu (15/10/2022) malam. 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Kobaran api menjulang tinggi di penjara terkenal yang menampung tahanan politik dan aktivis anti-pemerintah di Teheran, Iran pada Sabtu (15/10/2022) malam.

Akibat kebakaran itu telah menewaskan empat tahanan dan melukai 61 tahanan lainnya.

Api berhasil dipadahkan setelah beberapa jam dan tidak ada tahanan yang melarikan diri, kata media pemerintah, Minggu (16/10/2022).

Api dan asap membumbung tinggi dari penjara Evin Teheran terlihat luas.

Dalam video yang tersebar di online, suara tembakan dan ledakan terdengar di area penjara.

Media pemerintah mengatakan kebakaran terjadi setelah perkelahian antara tahanan, dalam upaya nyata untuk menjauhkan peristiwa di sana dari protes yang sedang berlangsung.

Baca juga: Jaksa Iran Periksa Enam Penjaga Penjara Evin, Kasus Bocornya Video Pemukulan Tahanan

Ratusan orang ditahan di Evin, di mana kelompok hak asasi manusia telah melaporkan pelanggaran berulang terhadap tahanan.

TV pemerintah pada Minggu (16/10/2022) menayangkan video setelah kebakaran.

Menunjukkan dinding dan langit-langit hangus di sebuah ruangan yang katanya lantai atas ruang menjahit di penjara.

"Kebakaran ini disebabkan oleh perkelahian antara beberapa tahanan di ruangan pelatihan menjahit," kata Gubernur Teheran Mohsen Mansouri.

"Lokakarya itu didirikan untuk menciptakan lapangan kerja bagi para tahanan," katanya.

Kantor berita IRNA yang dikelola negara Iran melaporkan ada bentrokan antara tahanan di satu bangsal dan personel penjara.

Baca juga: Penjara Evin, Iran Dapat Serangan Siber, Adegan Mengerikan Terbongkar

Seorang pejabat mengatakan para tahanan membakar gudang yang penuh dengan seragam penjara, yang menyebabkan kebakaran.

Dia mengatakan perusuh dipisahkan dari tahanan lain untuk meredakan konflik.

Pejabat itu mengatakan sudah sepenuhnya terkendali dan petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api.

Seorang jaksa Teheran Ali Salehi mengatakan ketenangan telah kembali ke penjara.

Dia mengatakan kerusuhan itu tidak terkait dengan protes yang telah melanda negara itu selama lima minggu.

IRNA melaporkan sembilan orang terluka, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Sebuah video juga menunjukkan puing-puing yang terbakar berserakan di sekitar sebuah bangunan, dengan petugas pemadam kebakaran menyemprotkan bara api.

Baca juga: Reformis Terkemuka Iran Dihukum Lima Tahun Penjara, Pengacara Tolak Ajukan Pembelaan

Badan Hak Asasi Manusia di Iran yang berbasis di AS melaporkan konflik bersenjata pecah di dalam tembok penjara.

Dikatakan tembakan pertama kali terdengar di Bangsal 7 penjara.

Rekaman kebakaran beredar secara online.

Video menunjukkan tembakan terdengar saat gumpalan asap membumbung ke langit di tengah suara alarm.

Sebuah protes pecah di jalan segera setelah itu, dengan banyak yang meneriakkan “Matilah Diktator!” referensi ke Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Saksi mata mengatakan polisi memblokir jalan dan jalan raya ke Evin dan setidaknya tiga ledakan kuat terdengar dari daerah tersebut.

Lalu lintas di sepanjang jalan raya utama dekat penjara, yang berada di utara ibukota padat dan banyak orang membunyikan klakson untuk menunjukkan solidaritas dengan protes.

Polisi anti huru-hara terlihat mengendarai sepeda motor menuju fasilitas tersebut.

Begitu juga dengan ambulans dan truk pemadam kebakaran.

Baca juga: Milisi Houthi Biarkan Seorang Tawanan Perang dari Marib Meninggal di Penjara Usai Disiksa

Kebakaran penjara terjadi ketika pengunjuk rasa mengintensifkan demonstrasi anti-pemerintah di sepanjang jalan-jalan utama dan universitas-universitas di beberapa kota di Iran pada Sabtu (15/10/2022).

Pemantau hak asasi manusia melaporkan ratusan orang tewas, termasuk anak-anak, saat gerakan itu mengakhiri minggu keempatnya.

Penjara Evin, yang menahan tahanan yang menghadapi tuduhan terkait keamanan dan termasuk warga negara ganda, telah didakwa oleh kelompok hak asasi dengan menyalahgunakan narapidana.

Fasilitas tersebut telah lama dikenal untuk menahan tahanan politik serta mereka yang memiliki hubungan dengan Barat sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi internasional.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved