Dakwaan Ferdy Sambo: Bharada E Diberi Peluru Tambahan oleh Sambo Sebelum Tembak Brigadir J
Bharada E disebut sempat diberi peluru tambahan oleh Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, sebelum melakukan pembunuhan
Sambo, menurut dakwaan, menyampaikan kepada Eliezer dia memintanya untuk menembak Yosua dengan alasan sang istri, Putri Candrawathi, diduga dilecehkan oleh Yosua di rumah pribadi mereka di Magelang, Jawa Tengah.
Akan tetapi, menurut dakwaan, cerita itu hanya berdasarkan pengakuan sepihak Putri.
"Terdakwa Ferdy Sambo menjelaskan kejadian tanggal 7 Juli 2022 di Magelang sebagaimana cerita sepihak dari saksi Putri Candrawathi yang belum pasti kebenarannya dengan mengatakan, 'bahwa waktu di Magelang, Ibu Putri Candrawathi dilecehkan oleh Yosua'," lanjut isi dakwaan Sambo.
Setelah itu, Sambo kemudian berangkat menuju rumah dinas menggunakan mobil Lexus LX 570 dikawal oleh ajudan Adzan Romer dan dikemudikan oleh Prayogi Iktara Wikaton.
Setelah tiba, dia turun dari mobil dan hendak masuk ke rumah.
Saat itu menurut Romer, Sambo sudah mengenakan sarung tangan berwarna hitam.
Lantas, saat Sambo bergegas turun dari mobil, pistol HS yang semula digunakan oleh Yosua tetapi lebih dulu diambil setelah kembali dari Magelang sempat terjatuh.
Saat itu Romer sempat ingin mengambil pistol yang terjatuh itu tetapi dilarang oleh Sambo.
"Biar saya saja yang mengambil," kata Sambo dalam dakwaan.
Saat itu Eliezer dan Kuat sudah lebih dulu berada di dalam rumah dipanggil oleh Sambo.
"Wat, mana Ricky dan Yosua...panggil!!!" kata Sambo.
Setelah itu Kuat dan Eliezer turun. Sambo kemudian meminta Eliezer mengokang pistol Glock yang digunakannya.
Kuat kemudian meminta ajudan Sambo, Bripka Ricky Rizal masuk ke rumah dengan mengajak Yosua.
Saat itu Kuat sudah menyiapkan pisau di dalam sebuah tas yang dibawa untuk berjaga-jaga jika Yosua melawan.
Setelah Yosua masuk, Sambo langsung memegang leher bagian belakang Yosua dan mendorongnya ke arah tangga.