Breaking News

Kesehatan

Waspada dari Sekarang! Penyakit Ini Bisa Jadi Penyebab Menopause Dini Kata Seksolog dr Boyke

 Ahli kesehatan sekaligus seksolog ternama, dr Boyke mengungap ada satu penyakit yang berisiko membuat wanita mengalami menopause dini.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
Boykepedia
dr boyke - Waspada dari Sekarang! Penyakit Ini Bisa Jadi Penyebab Menopause Dini Kata Seksolog dr Boyke 

Waspada dari Sekarang! Penyakit Ini Bisa Jadi Penyebab Menopause Dini Kata Seksolog dr Boyke

SERAMBINEWS.COM - Ahli kesehatan sekaligus seksolog ternama, dr Boyke mengungap ada satu penyakit yang berisiko membuat wanita mengalami menopause dini.

Penyakit ini patut diwaspadai kata dr Boyke terutama para wanita agar tidak mengalami menopause dini.

Melansir dari laman Womens Health, menopause adalah waktu ketika periode menstruasi berhenti secara permanen dan tidak bisa hamil lagi.

Beberapa orang menyebut waktu menjelang menstruasi terakhir seorang wanita adalah menopause.

Kali ini sebenarnya adalah transisi menuju menopause, atau perimenopause .

Setelah menopause, tubuh Anda menghasilkan lebih sedikit hormon estrogen dan progesteron.

Baca juga: Lebih Baik Mana Antara Toilet Jongkok atau Toilet Duduk? Simak Penjelasan Seksolog dr Boyke

Tingkat estrogen yang sangat rendah setelah menopause dapat mempengaruhi kesehatan Anda dan menyebabkan gejala seperti hot flashes.

Di Amerika Serikat, rata-rata wanita mengalami menopause pada usia 52 tahun.

Sementara di Inodonesia, dr Boyke mengatakan wanita Indonesia umumnya mengalami menopause pada rentan usia 49-50 tahun.

Dalam program Sex in The City yang dikutip Serambinews.com Selasa (18/10/2022) di YouTube Sonora FM, kepada dr Boyke, seorang wanita mengeluhkan jika dirinya mengalami menopause dini pada usia 42 tahun.

Wanita tersebut juga mengalami gejala sakit saat menstruasi dan tidak teratur siklus menstruasinya.

Baca juga: Cara Muda Agar Hamil Anak Perempuan Menurut Seksolog dr Boyke, Pasutri Lakukan 3 Tips Ini

Terkait hal tersebut, seksolog dr Boyke mengatakan, jika wanita mengalami hal tersebut saat menstruasi dan menopause dini, sebaiknya Anda perlu waspada.

Pasalnya kata dia, jika terjadi menopause dini dan sebelumnya sering diikuti rasa sakit ketika menstruasi, penyakit endometriosis bisa menjadi penyebabnya.

Penyakit ini sering menyerang wanita pada masa suburnya, sehingga parlu diwaspadai.

"Menstruasi yang sakit jangan salah itu penyakit endiometris itu sering kali menyerang wanita wanita yang usia subur," kata dr Boyke.

"Kemudian dengan menstruasi yang tidak teratur, dia sudah berhenti menstruasi pada usia 42 tahun, itu sudah mengalami yang namanya menopause dini," lanjutnya.

Menopause dini memang bisa saja terjadi secara spontan tanpa ada penyebab yang jelas.

Baca juga: Pria Wajib Tahu! 5 Makanan Ini Bisa Tingkatkan Kesuburan, dr Boyke: Kualitas Sperma Sehat dan Banyak

Oleh karena itu sebaiknya para perempuan diwajibakan untuk menjaga kesehatan agar tidak mengalami menopause dini.

Lebih lanjut, dr Boyke menyarankan untuk melakukan beberapa cara ini dalam mengatasi menopause dini pada wanita.

Di antaranya yakni :

Mengonsumsi menoherbal.

Herbal yang mengandung vitoestrogen untuk meningkatkan hormon estrogen.

Pola hidup sehat, seperti mengonsumsi nasi merah.

Baca juga: Bisa Membuat Area Sensitif Menderita, dr Boyke Ingatkan Wanita Jangan Terlalu Sering Pakai Lingerie

Olahraga rutin, lakukan selama 20-30 menit setiap harinya.

Menjaga berat badan tetap ideal.

Mengonsumsi kedelai, seperti susu kedelai, tempe, dan tahu karena memiliki kandungan vitoestrogen.

Bagaimana saya tahu jika saya memulai transisi ke menopause?

Terkadang sulit bagi Anda dan dokter untuk mengetahui apakah Anda berada dalam perimenopause, transisi ke menopause.

Berikut gejala yang bisa dilihat.

  • Mengalami hot flashes yaitu sensasi panas di tubuh yang muncul secara tiba-tiba, terutama di tubuh bagian atas
  • Kesulitan tidur
  • Haid tidak teratur
  • Tingkat hormon menurun

Apa yang terjadi setelah menopause?

Setelah menopause Anda tidak akan bisa hamil lagi dan tidak akan mendapatkan menstruasi lagi.

Jika Anda memiliki jenis pendarahan vagina setelah menopause, Anda harus menemui dokter sesegera mungkin.

Pendarahan vagina setelah menopause tidak normal dan bisa berarti Anda memiliki masalah kesehatan yang serius.

Anda mungkin mengalami salah satu dari berikut ini setelah menopause:

  • Kadar hormon rendah. Dengan menopause, ovarium Anda membuat sangat sedikit hormon estrogen dan progesteron. Karena perubahan kadar hormon, Anda dapat mengembangkan risiko kesehatan tertentu, termasuk osteoporosis, penyakit jantung, dan stroke.
  • Setelah menopause, kebanyakan wanita mendapatkan bantuan dari masalah menstruasi atau gejala menopause. Namun, Anda mungkin masih mengalami gejala seperti hot flashes karena perubahan kadar estrogen. Satu studi baru-baru ini menemukan bahwa hot flashes dapat berlanjut hingga 14 tahun setelah menopause.
  • Kekeringan vagina

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved