Kesehatan

Wanita Wajib Tahu! Benarkah Menyusui Bisa Mengurangi Risiko Kanker Payudara? Begini Kata dr Boyke 

Banyak keuntungan mengapa ibu perlu konsisten dalam menyusui, salah satunya karena menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara, benarkah demikian

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
IST via Tribun Palu
Ilustrasi ibu menyusui 

Wanita Wajib Tahu! Benarkah Menyusui Bisa Mengurangi Risiko Kanker Payudara? Begini Kata dr Boyke 

SERAMBINEWS.COM - Benarkah menyusui bisa mengurangi risiko terkena kanker payudara pada wanita? Simak penjelasan seksolog dr Boyke berikut ini.

Bagi seorang ibu, menyusui sang buah hati dengan ASI sangat penting dilakukan.

Pemberian ASI kepada buah hati untuk memenuhi kecukupan nutrisi agar pertumbuhan dan perkembangan anak normal.

Tetapi sebenarnya banyak keuntungan mengapa ibu perlu konsisten dalam menyusui, salah satunya adalah karena menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara. Apakah itu benar?

Dikutip dari laman Mountelizabeth.com.sg, kanker payudara adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada payudara yang terkadang dapat dirasakan sebagai benjolan.

Tumor berkembang ketika sel-sel di payudara membelah tanpa kendali dan menghasilkan jaringan ekstra. 

Baca juga: Singgung Isu KDRT, dr Boyke Bahas Tipe Lelaki Jantan yang Baik Harusnya Bisa Membuat Wanita Merintih

Tumor ini bisa jinak (non-kanker) atau ganas (kanker).

Sel kanker dapat menyebar di dalam payudara, ke kelenjar getah bening (kelenjar) di ketiak, dan ke bagian tubuh lainnya.

Kanker payudara adalah kanker wanita yang paling sering didiagnosis di antara wanita Singapura. 

Hampir 1 dari 13 wanita di Singapura akan didiagnosis menderita kanker payudara dalam hidup mereka.

Sementara di Indonesia dikutip dari laman kemekes, berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.

Penyebab utama kematian wanita di bawah usia 35 tahun salah satunya adalah kanker payudara.

Baca juga: Inilah Penyebab dan Cara Mengatasi Menopause Dini Kata Seksolog dr Boyke, Wanita Wajib Tahu!

Kematian tersebut dikarenakan pasien kanker payudara cenderung datang dengan stadium kanker lanjut yang invasif.

Selain itu, penggunaan kontrasepsi oral, riwayat keluarga kanker payudara, dan durasi menyusui yang lebih pendek juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.

Menyusui dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan kualitas hidup pada ibu di usia reproduksi.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker payudara berkurang sebesar 4,3 persen setiap 12 bulan menyusui.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh dr Boyke.

dr Boyke yang kerap membagikan edukasi seksual kepada masyarakat ini mengatakan bahwa, menyusui merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko kanker payudara.

Baca juga: Tips Agar Hamil Anak Perempuan, Seksolog dr Boyke Ungkap 3 Cara Mudah Ini untuk Dilakukan PASUTRI

"Benar, menyusui adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko kanker payudara, kita selalu menganjurkan agar para wanita menyusui bayinya," kata dr Boyke dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube SONARA FM, Rabu (19/10/2020).

dr Boyke merekomendasikan bayi harus disusui secara eksklusif selama 6 bulan kehidupan awal, dan menyusui harus dilanjutkan minimal 2 tahun dibarengi dengan pengenalan makanan pendamping ASI (MPASI).

"Paling tidak 6 bulan ASI eksklusif atau syukur-syukur bisa 2 tahun, tapi ingat ya kalau sampai 2 tahun harus diberikan makanan tambahan," kata dia.

Pemberian ASI memang penting, namun ditambah dengan MPASI yang emngandung vitamin dan nutrisi lainnya juga sangat penting untuk sang buah hati.

MPASI juga diberikan dengan tujuan agar sang anak tidak mengalami stunting.

"ASI memang paling bagus Tapi kalau sudah 6 bulan, tentu harus diberikan makanan tambahan," tegas dr Boyke.

Baca juga: dr Boyke Ingatkan Wanita jangan Sering Pakai Lingerie, Bisa Bikin Organ Intim Wanita Menderita

Selain ASI, anak setelah usia 6 bulan harus diberikan makanan tambahan, mulai dari bubur serta makanan yang mengandung vitamin, nutrisi serta gizi seimbang sehingga membantu untuk pertumbuhannya.

Mengapa Menyusui Dapat Mengurangi Angka Kejadian Kanker Payudara?

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, ternyata menyusui dapat mengontrol hormon tubuh seseorang.

Menyusui mengakibatkan ibu tidak menstruasi setelah melahirkan.

Hal ini menyebabkan tubuh lebih sedikit terpapar hormon estrogen.

Hormon estrogen adalah salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya kanker payudara.

Karena tubuh sedikit terpapar oleh estrogen, persentase terjadinya kanker payudara pun akan ikut menurun.

Selain itu, telah terbukti bahwa menyusui mendukung perubahan pembentukan sel-sel payudara setelah kehamilan, dan sel-sel yang berubah tersebut lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi kanker.

Kemudian, menyusui juga dapat membuang kerusakan sel DNA dari jaringan payudara.

Menyusui membutuhkan energi lebih besar untuk produksi susu, menggerakkan simpanan lemak, dan pemanfaatan glukosa lebih tinggi oleh kelenjar susu menyebabkan konsentrasi serum insulin yang lebih rendah.

Kemudian diikuti dengan durasi menyusui yang lebih lama dikatakan memiliki efek perlindungan yang lebih besar pada risiko kanker payudara.

Mengeluarkan ASI dapat menurunkan konsentrasi serum insulin pada ibu.

Konsentrasi serum insulin yang tinggi dapat meningkatkan konsentrasi serum yang dinamakan insulin-like growth factor (IGF-1) dimana serum ini membentuk dan mencegah pembuangan kerusakan sel dari jaringan payudara. 

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved