Berawal Demam dan Diare, Balita di Aceh Ini Divonis Idap Gagal Ginjal Akut,13 Hari Tak Sadarkan Diri
Sejak didiagnosis mengalami gagal ginjal akut, bocah yang belum genap berusia 5 tahun ini telah menjalani cuci darah sebanyak tujuh kali.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
Rafif menjalani perawatan di rumah selama dua hari, tetapi kondisinya tidak membaik.
Bahkan, wajah, tangan, dan kakinya membengkak.
Selama dua hari perawatan di rumah, Rafif juga tidak buang air kecil.
Pada akhirnya, Rafif pun dirujuk ke RSUD Datu Beru untuk mendapat perawatan.
"Hari pertama di RSUD Datu Beru, malamnya langsung diperiksa darah, dan pagi keluar hasil. Kata dokter, anak saya bermasalah dengan ginjal," ungkap Kartini.
Baca juga: Tak Pernah Konsumsi Obat, Bayi di Bantul Meninggal karena Gagal Ginjal Akut Misterius, Ayah Pilu
Setelah mendapat penanganan oleh tim dokter anak di RSUD ZA Banda Aceh, Rafif divonis mengalami masalah ginjal sehingga harus menjalani cuci darah.
"Kata dokter memang ginjal bermasalah. Sekarang sudah tujuh kali cuci darah, tapi sampai sekarang belum sadar," jelasnya.
Kartina dan suaminya, Aidi Fitra mengaku belum mengetahui penyebab pasti gangguan ginjal yang dialami keluarganya.
Dia mengatakan, dari kedua belah pihak keluarga pun tidak ada riwayat penyakit ginjal.
"Sampai sekarang belum tahu penyebabnya, dokter bilang sedang diselidiki, apakah karena obat atau apa. Tapi kalau dari makanan tidak mungkin, karena anak saya belum sekolah. Kalau jajan, minum kami awasi di rumah," ungkap Kartina.
"Sekarang kami hanya bisa berdoa agar anak saya segera sembuh, tapi kata dokter juga belum ada obat. Penanganannya hanya cuci darah untuk mengeluarkan cairan. Empat kali cuci darah kemarin, ada keluar pipis sedikit," tutupnya.
31 anak di Aceh alami gagal ginjal akut, 20 diantaranya meninggal
Sejak Juli 2022 lalu hingga saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh mencatat sebanyak 31 anak mengalamai gagal ginjal akut.
Dari jumlah itu, sebanyak 20 orang meninggal dunia.
Informasi itu disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh, dr Iman Murahman, Kamis (20/10/2022).
